[Viral] Mata Air Mineral “Tiban” Kampung Ragam Warna

Sejak kabar kemunculan mata air mineral “tiban” ini tersiar, setiap hari semakin banyak orang yang menyambangi. Dari pagi hingga malam hari. Mereka datang dengan beragam kepentingan.
Bak penampungan sementara yang dibuat mendadak oleh warga setempat. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi NR | KENDAL | obyektif.id

KAMPUNG Ragam Warna kembali tebar pesona. Kali ini, popularitas nama lain dari Kampung Mranggen, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini kembali memikat perhatian masyarakat lantaran keberadaan mata air mineral “tiban”.

Gapura sisi timur Kampung Ragam Warna, yang berdekatan dengan lokasi mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Sejak ditemukan tanpa sengaja oleh salah satu warga RT 02/RW 01, sekira sepekan lalu, mata air yang muncul tiba-tiba dari sebuah bongkahan akar pohon bolu di salah satu sisi puncak timur kampung ini pun langsung ramai dikunjungi warga.

Ketua RT 02 Ahmad Yasin alias Mbah Jagan menunjukkan titik rekahan akar pohon bolu, muasal mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Pohon bolu atau sering disebut pohon beringin pencekik, dengan nama Latin: Ficus Annulata diketahui merupakan pohon raksasa yang mampu menampung atau menyimpan air dalam jangka waktu lama pada akar-akarnya.

Anak-anak santri TPQ penasaran mengerubungi titik lokasi mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Orang-orang penasaran untuk melihat secara langsung keberadaan mata air “tiban” ini. Sebagian warga coba membasuh muka dengan air jernih yang mengalir secara alamiah tersebut. Tak sedikit pula yang coba meminum dan mandi di lokasi.

Menurut mereka yang coba mencicipi atau meminumnya, air itu berasa segar dan tawar, namun seperti ada manis-manisnya. Mirip sebuah iklan air mineral ternama.

Seorang warga coba meminum secara langsung air mineral alamiah dari mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Semua bukan isapan jempol belaka. Sebab, berdasar hasil penelitian sementara dari salah satu warga yang bekerja di laboratorium, air dari mata air tiban itu memang memiliki kandungan mineral terbilang tinggi. Bahkan diyakini lebih tinggi dari air pada umumnya.

Seorang warga mengambil air langsung dari titik awal aliran mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Kepala Desa (Kades) Kutoharjo Ivan Styawan saat mendatangi lokasi, Rabu (26/6/2024) sore, membenarkan hal tersebut. Bahkan, Ivan siap memfasilitasi pembangunan area seputar lokasi dan berharap mata air itu bisa lebih bermanfaat bagi warga dan masyarakat sekitar.

Kepala Desa Kutoharjo Ivan Styawan. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

“Pada prinsipnya, jika diperlukan, Pemerintah Desa Kutoharjo siap memfasilitasi pembangunan mata air ‘tiban’ ini, agar lebih memberikan manfaat bagi masyarakat banyak dan demi kemajuan Kampung Ragam Warna. Kita lihat saja perkembangannya seperti apa,” kata Kades Ivan Styawan.

Titik awal aliran mata air “tiban” dipasangi pipa PVC. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Ketua RT 02 Ahmad Yasin atau akrab disapa Mbah Jagan, orang yang kali pertama menemukan mata air “tiban” tersebut, mengaku keheranan dengan kemunculan air jernih yang terus mengalir itu.

Apalagi, lokasinya berada di puncak perbukitan Bumi Jabal Kaliwungu. Berdekatan di sisi selatan komplek Makam Waliku. Diketahui, di area ini tidak ada jaringan PDAM maupun sumur.

Ketua RT 02 Ahmad Yasin alias Mbah Jagan (tengah) didampingi Seno “Kecel” (kiri) dan seorang warga lainnya. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Didampingi Seno “Kecel”, pengelola Kampung Ragam Warna,Yasin meyakini bahwa kemunculan mata air “tiban” ini murni kuasa Ilahi.

Bergerak cepat, Yasin dan Seno bersama warga yang lain langsung membenahi lokasi. Mata air itu dipasangi pipa PVC untuk mengalirkan air ke bak penampungan yang mereka buat mendadak. Di sebelahnya, berdekatan dengan pos kamling, diletakkan sebuah kotak sumbangan bagi pengunjung.

Seorang warga mandi sambil minum air mineral alamiah mata air “tiban” dari bak penampungan sementara, yang didekatnya diletakkan kotak sumbangan (kanan). // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Seperti warga yang lain, Yasin dan Seno berharap, mata air “tiban” ini bisa memberikan manfaat dan keberkahan bagi Kampung Ragam Warna.

“Agar Kampung Ragam Warna kembali menggeliat dan tetap diminati sebagai salah satu destinasi wisata andalan Kota Santri Kaliwungu,” ujar Yasin.

Seorang warga mandi keramas dengan air mineral dari bak penampungan sementara mata air “tiban”. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Sejak kabar kemunculan mata air mineral “tiban” ini tersiar, setiap hari semakin banyak orang yang menyambangi. Dari pagi hingga malam hari.

Mereka datang dengan beragam kepentingan. Ada yang sekadar ingin melihat dari dekat, membasuh muka, meminumnya, mandi di tempat, hingga membawanya dengan galon kosong untuk dibawa pulang.

Kepala Desa Kutoharjo Ivan Setyawan bersama putranya, didampingi Ketua RT 02 Ahmad Yasin (paling kanan), Seno “Kecel” (kedua kiri), dan Babinsa setempat (paling kiri) siap mengawal dan membenahi mata air “tiban” Kampung Ragam Warna. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Dengan kandungan mineral tinggi, hampir bisa dipastikan air dari mata air “tiban” ini aman dikonsumsi dan menyehatkan. Namun, akan bijaksana jika menunggu pemegang otoritas setempat melakukan penelitian lebih lanjut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *