Hari Kartini, Gender dan Feminisme Dunia Pendidikan

Dari Kartini, kita harus belajar maju, mandiri, sejahtera, dan memiliki sprit pengetahuan dalam beragama.

REPORTER: Mutabingun | EDITOR: Dwi Roma | TEMANGGUNG | obyektif.id

MEMPERINGATI Hari Kartini 2022, Himpunan Mahasiswa Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS PGMI) Inisnu Temanggung, Jawa Tengah menggelar webinar Hari Kartini bertema “Konsep Gender dan Feminisme dalam Memperoleh Keadilan Dunia Pendidikan”, Kamis (21/4/2022).

Webinar menghadirkan beberapa pembicara, yaitu Dr Husna Nashihin (dosen Inisnu Temanggung), Agus Wedi (Pemimpin Redaksi Islam Santun), serta keynote speaker Hamidullah Ibda (Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Inisnu Temanggung), dengan moderator Dina Septiyana (mahasiswi PGMI Inisnu Temanggung).

Dalam sambutan saat membuka kegiatan, Ketua Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Inisnu Temanggung Andrian Gandi menyampaikan, RA Kartini merupakan sosok pahlawan wanita yang banyak menginspirasi.

“Darinya kita harus belajar maju, mandiri, sejahtera, dan memiliki sprit pengetahuan dalam beragama,” ujarnya.

Memaparkan materi “Gender dan Feminisme dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Dr Husna Nashihin mengatakan bahwa sosok wanita dengan gerakan feminisme yang dilakukan oleh beberapa cendekia Islam terdulu, masih terdapat gap atau kesenjangan antara syariah denga kesetaraan gender mengenai peran wanita.

Pemateri kedua, Pemimpin Redaksi Islam Santun Agus Wedi membedah seputar mengapa ada diskriminasi gender dan mengapa harus mendiskriminasi.

Menurutnya, emansipasi wanita di Indonesia semakin nyata, dengan tidak ada masalah kesetaraan gender. Wanita juga memiliki potensi serta kesempatan yang setara dengan laki-laki, meski terkadang ada desakan sosial.

Selajutnya, Agus Wedi mengungkapkan beberapa deskriminasi yang sering dialami perempuan, baik dalam dunia pendidikan secara umum maupun agama, yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia.

“Sebagai hajat bersama yang dilakukan oleh HMPS PGMI dalam memperingati Hari Kartini 2022, yang diawali dengan kegiatan lomba membaca puisi tingkat SD dan puncaknya dengan pelaksanaan webinar nasional ini, semoga bukan hanya sebatas seremoni saja, melainkan membangun harmoni, tradisi prestasi mahasiswa PGMI yang berlanjut di kegiatan mahasiswa berikutnya,” kata Kaprodi PGMI Inisnu Temanggung Faizah.

“Semoga dalam diskusi kali ini kita dapat mengambil pelajaran bermakna dan wawasan seputar feminisme sebagai gerakan menuntut keadilan gender, terkhusus perempuan dalam lingkup pendidikan,” ujar Ketua HMPS PGMI Inisnu Temanggung Hilal.

Webinar disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube INISNU Temanggung yang diikuti 175 peserta, meliputi mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan pengurus Ikatan Mahasiswi PGMI Jawa Tengah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *