“Sholawat Corona” Sakila Kerti Dukung “Jateng di Rumah Saja”

Lantunan “Sholawat Corona” ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan “Jateng di Rumah Saja” guliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang berlaku selama dua hari, 6-7 Februari 2021.
Dr Yusqon, pendiri TBM Sakila Kerti (ketiga kanan) bersama Kepala Disdikbud Kota Tegal Khairul Fahmi dan Kepala Kemenag Kota Tegal Achmad Farhan, serta beberapa mahasiswa Jurusan Broadcasting Universitas Mercu Buana Jakarta. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id

MENCARI ilmu tak ada batasnya. Usia tak juga menjadi kendala. Semangat tetap menyala, untuk terus belajar sepanjang masa. Inilah semangat para pedagang asongan di Terminal Bus Kota Tegal, yang senantiasa mencari ilmu tanpa mengenal putus asa. 

Itulah yang menyemangati Dr Yusqon, pegiat literasi Kota Tegal untuk mengembangkan pendidikan khusus bagi kaum marginal yang gagal dalam pembelajaran formal. 

Adalah Sekolah Terminal Sakila Kerti, nama kelompok belajar nonformal bagi masyarakat yang didirikan Dr Yusqon sekitar delapan tahun silam, di Terminal Bus Kota Tegal.

Sekolah Terminal Sakila Kerti yang menempati salah satu kios di Terminat Bus Kota Tegal. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Menempati salah satu kios di terminal tersebut, Yusqon yang dibantu oleh sejumlah relawan pendidikan mendedikasikan dirinya untuk membantu program pengentasan buta aksara bagi warga Kota Tegal ketika itu.

Berangkat dari niat mulia itulah, Yusqon dengan telaten mengumpulkan para pedagang asongan dan anak-anak penyemir sepatu yang putus sekolah. Mereka dibina dan dididik melalui Taman Belajar Masyarakat (TBM) Sakila Kerti.

Dalam perkembangannya, kelompok belajar yang dipandegani Yusqon tersebut terus berkembang, hingga didirikan di beberapa tempat dengan bentuk Kedai Literasi di sejumlah tempat strategis.

Peserta didik Sekolah Terminal Sakila Kerti antusias melantunkan “Sholawat Corona” sebagai bentuk dukungan Gerakan “Jateng di Rumah Saja.”|| KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Berkat gagasannya itu, Yusqon yang mantan kepala SMA dan SMK Ikhsaniyah Kota Tegal kerap meraih penghargaan atas kepeduliannya mengembangkan sektor pendidikan melalui model Sekolah Pedagang Asongan dan Sekolah Laut yang diperuntukan bagi anak nelayan yang tak mau sekolah ataupun putus sekolah.

Tidak Formal

Melalui model TBM Sakila Kerti, anak-anak yang semula malas belajar, mereka menjadi kembali semangat belajar, karena kemasan pembelajarannya yang tidak formal.

Rintisan sekolah terminal itu menarik perhatian sejumlah lembaga perguruan tinggi untuk melihat dari dekat apa yang dilakukan Yusqon.

Kepala Kemenag Kota Tegal Achmad Farhan memberikan edukasi terkait protokol kesehatan kepada sejumlah peserta didik Sekolah Terminal Sakila Kerti. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Beberapa mahasiswa semester VII Jurusan Broacasting Universitas Mercu Buana Jakarta, melihat secara langsung pembelajaran TBM Sakila Kerti di Terminal Bus Kota Tegal, Jumat (5/2/2021), yang kebetulan di hari yang sama dilakukan kampanye protokoler kesehatan (prokes).

Didampingi Kepala Disdikbud Kota Tegal Khairul Fahmi dan Kepala Kemenag Kota Tegal Achmad Farhan, kehadiran para mahasiswa itu disambut lantunan “Sholawat Corona”, yang berlirik seputar prokes dari para siswa TBM Sakila Kerti.

Lantunan “Sholawat Corona” ini sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan “Jateng di Rumah Saja” guliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang berlaku selama dua hari, 6-7 Februari 2021.

Kearifan Lokal

Yusqon menjelaskan, sistem kegiatan belajar-mengajar pada TBM Sakila Kerti mengacu pada budaya kearifan lokal.

Sejumlah peserta didik Sekolah Terminal Sakila Kerti, selalu antusias mengikuti kegiatan belajar-mengajar. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Saya berterimakasih kepada Kemenag, yang telah turut serta membebaskan buta Hijaiyah, sehingga para pedagang asongan di Terminal Bus Kota Tegal yang semula sama sekali tidak paham alif ba ta tsa, sekarang mereka bisa ngaji. Termasuk yang dulu tidak bisa membaca, sekarang sudah pintar,” ungkap Yusqon.

Kepala Disdikbud Kota Tegal Khairul Fahmi memberikan apresiasi kepada pengelola Sakila Kerti, sehingga Kota Tegal sejak beberapa tahun lalu mampu menuntaskan buta aksara.

Ketertarikan mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta melakukan kunjungan di Sakila Kerti, berawal ketika Yusqon menjadi narasumber di salah satu acara seminar di kampus tersebut. Saat itu, Yusqon sempat menyentil seputar kegiatan Sakila Kerti.

Sejumlah calon penumpang menunggu di peron Terminal Bus Kota Tegal, yang tak jauh dari Sekolah Terminal Sakila Kerti.|| KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Para mahasiswa membuktikan sendiri, TBM Sakila Kerti ternyata memang unik. Di tengah deru mesin dan kepula asap knalpot bus, para siswa TBM Sakila Kerti tetap asyik dengan segala materi pembelajaran mereka.

Tak sekadar melakukan kunjungan, para mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta juga melakukan wawancara dengan sejumlah narasumber sebagai referensi untuk keperluan tugas kuliah Jurusan Broadcasting mereka. 

Bukan hanya mahasiswa dan kalangan dunia pendidikan, TBM Sakila Kerti juga kerap kali dikunjungi oleh sejumlah lembaga serta para pemerhati literasi, termasuk artis cantik era 1980-an, Yesi Gusman.*** 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *