Permainan Tradisional Bengung, Harmonisasi Nada Indah

Tak hanya menghasilkan suara indah, menurut Abbet, dari harmonisasi nada yang dihasilkan, bengung juga dapat melatih sensitivitas anak.

REPORTER/EDITOR: Omegantoro | MAGELANG | obyektif.id

PERMAINAN tradisional bengung mungkin terdengar asing bagi generasi masa kini. Namun, bagi warga Dusun Sodongan, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang sangat familier dengan permainan tradisional dari bilah bambu ini.

Pemilik Kampung Dolanan Borobudur Abbet Nugroho mengatakan bengung tercipta dari daya kreativitas anak-anak zaman dahulu.

“Bengung ini kategorinya adalah permainan tradisional yang sifatnya adalah bunyi-bunyian alam. Permainan ini juga memanfaatkan bahan alam yaitu bilah bambu,” kata Abbet, Selasa (23/8/2022).

Dia menjelaskan, bengung terbuat dari bambu yang dipotong beberapa ruas, dan diberi lubang pada setiap ruas. Di dalam ruas tersebut dimasukkan akar bambu yang halus, kemudian diberi minyak tanah. Jika disulut api dari atas, alat itu dapat menghasilkan suara yang khas dan indah.

“Besar kecilnya nada yang dihasilkan tergantung dari besar diameter bambu yang digunakan. Untuk akar bambu yang digunakan adalah akar bambu yang halus, yang masih tertanam di dalam tanah. Kalau akar yang sudah keluar dari tanah, nggak bisa. Tidak akan bisa bunyi,” jelasnya.

Abbet menambahkan permainan tradisional ini dinamakan bengung karena diambil dari suara yang dihasilkan.

“Hampir mirip dengan suara orang jualan kue puthu. Namun bengung ini suaranya lebih lembut dan nadanya lebih besar,” imbuhnya.

Tak hanya menghasilkan suara indah, menurut Abbet dari harmonisasi nada yang dihasilkan, bengung juga dapat melatih sensitivitas anak.

“Dolanan anak ini menurut saya cukup besar perannya dalam proses pembentukan karakter anak. Saya harap, permainan tradisional ini dapat terus diupayakan untuk lestari. Apapun zamannya kami akan tetap berusaha melestarikannya. Karena spirit dari permainan tradisional ini, sangat penting untuk pendidikan karakter anak bangsa,” harapnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *