[VIRAL] Kades lawan Kapolsek, Tolak Hentikan Panggung Musik

“Ini jelas sudah melanggar aturan protokol kesehatan (prokes) dan sudah kami ingatkan, tapi malah melawan. Jadi sangat kurang pas sebagai seorang kades. Ya nanti akan kami proses. Karena kalau didiamkan bisa kontraproduktif,” tegas Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto.
Kepala Desa Kebonagung Widodo (berpecI) berusaha mempertahankan mikrofonnya saat hendak diminta Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu Ali Mashadi. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

DALAM sebuah video yang beredar di beberapa grup WhatsApp (WA), tampak seseorang yang diduga Kepala Desa (Kades) Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Widodo ngeyel dan beradu mulut dengan petugas gabungan Satgas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19 dan Polsek Pegandon di atas panggung.

Kejadian viral itu terjadi ketika petugas gabungan meminta menghentikan gelaran panggung musik memeriahkan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI di desa setempat, Selasa (17/8/2021) malam, yang menyebabkan kerumunan massa.

Saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto sangat menyayangkan sikap Kades Kebonagung Widodo yang tidak memberi contoh yang baik bagi warganya, terlebih di tengah pandemi dan penerapan PPKM.

Kapolsek Pegandon AKP Zaenal Arifin (bertopi) dan Kepala Desa Kebonagung Widodo (berpecI) bersitegang di atas panggung. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

“Saya sudah mendapat laporan. Ya seharusnya seorang kades bisa memberi contoh yang baik. Bukan malah berani melawan petugas yang mencoba mengingatkan agar acara dihentikan, karena masih dalam penerapan PPKM,” kata AKBP Yuniar Ariefianto, Rabu (18/8/2021).

Kapolres AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, pihaknya melakukan pendekatan kemanusiaan dengan melakukan penelusuran (tracing) kepada warga. Jika nantinya banyak ditemukan warga yang terpapar Covid-19, maka akan memproses masalah ini dan memanggil para pihak terkait penyelenggaraan pentas musik tersebut.

Menurutnya dalam penerapan PPKM dan aturan pemerintah, jelas belum boleh untuk mengadakan acara atau kegiatan peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI yang bisa mengundang kerumunan warga.

Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto siap memproses pelanggaran PPKM yang dilakukan Kepala Desa Kebonagung Widodo. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

“Ini jelas sudah melanggar aturan protokol kesehatan (prokes) dan sudah kami ingatkan, tapi malah melawan. Jadi sangat kurang pas sebagai seorang kades. Ya nanti akan kami proses. Karena kalau didiamkan bisa kontraproduktif,” tegas Kapolres AKBP Yuniar Ariefianto.

Dalam rekaman video amatir jelas terlihat, orang berbaju putih yang diduga Kades Kebonagung Widodo tampak sedang adu mulut dengan Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu Ali Mashadi yang mencoba memberi arahan.

“Petugas sudah menyampaikan dengan baik, agar acara dihentikan, karena melanggar prokes dan tidak berizin. Namun pak kades menanggapinya dengan arogan dan bahkan dengan nada tinggi menolak untuk membubarkan acara yang dihadiri oleh banyak warga desa tersebut,” jelas AKBP Yuniar Ariefianto.

Bahkan, Kapolsek Pegandon AKP Zaenal Arifin yang turun langsung dan sudah memperingatkan dengan baik, agar acara yang mengundang kerumunan itu dihentikan karena melanggar prokes, juga tidak digubris oleh Kades Widodo.

Kapolsek Pegandon AKP Zaenal Arifin (bertopi) dan Kepala Desa Kebonagung Widodo (berpecI) terlibat adu mulut sengit di atas panggung. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Menurut keterangan petugas di Polsek Pegandon, acara panggung musik malam itu dihadiri tujuh penyanyi dan dikunjungi sekitar 200 warga.

Banyak warga yang berkerumun dan tak sedikit pula yang tidak memakai masker.

Sementara Kepala Desa Kebonagung Widodo saat akan dikonfirmasi wartawan, ponsel yang bersangkutan tidak aktif.

Minta Maaf

Sehari setelah kejadian, Kepala Desa Kebonagung Widodo didampingi Ketua Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kabupaten Kendal Abdul Malik beserta pengurus mendatangi Mapolsek Pegandon, Kamis (19/8/2021).

Kepala Desa Kebonagung Widodo didampingi Ketua Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kabupaten Kendal Abdul Malik, memberikan keterangan pers di Mapolsek Pegandon, Kamis (19/8/2021). // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Kedatangan Kades Widodo untuk meminta maaf dan mengklarifikasi kepada Kapolsek beserta jajaran atas kejadian kurang mengenakkan pada Selasa (17/8/2021) malam lalu.

Kades Kebonagung Widodo dan Ketua Paguyuban Kades Bahurekso Abdul Malik ditemui Kasi Ops Polsek Pegandon Aiptu Maryono, karena Kapolsek Pegandon AKP Zaenal Arifin sedang melaksanakan kegiatan monitoring vaksinasi.

Kasi Ops Polsek Pegandon Aiptu Maryono mengatakan, pertemuan antara Kapolsek Pegandon dengan Paguyuban Kades Bahurekso dan Kades Kebonagung akan dijadwalkan ulang, menunggu kabar dari Kapolsek.

Usai pertemuan dengan awak media, Kades Kebonagung Widodo mengaku kedatangannya ke Mapolsek Pegandon untuk silaturahmi sekaligus meminta maaf atas kejadian pada Selasa (17/8/2021) malam.

Menurutnya, masalah yang terjadi hanya sebuah miskomunikasi antara dirinya dengan petugas gabungan yang meminta untuk dihentikannya acara pada malam itu, karena dinilai melanggar ketentuan PPKM.

“Ya, saya menyesal dan meminta maaf kepada Kapolsek dan anggotanya atas kejadian malam itu. Terus terang saat itu pikiran saya sedang kalut dan ini bisa menjadi pembelajaran bagi saya,” ungkapnya.

Kades Widodo mengaku, acara pentas musik di desanya tersebut digelar tanpa sepengetahuannya. Namun karena itu sudah menjadi keinginan warga, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

“Saya sebagai kepala desa tidak tahu kalau ada kegiatan tersebut. Warga tidak izin ke saya. Dan kalau mau membubarkan, saat itu kondisinya tidak memungkinkan. Untuk itu saya ingin menghadap bapak Kapolsek dan meminta maaf atas kejadian kemarin,” ujarnya.

Ketua Paguyuban Kades Bahurekso Abdul Malik yang mendampingi Widodo, menyayangkan dan berharap kejadian itu bisa jadi pembelajaran bagi seluruh kades se-Kabupaten Kendal.

“Kami dari Paguyuban Kades Bahurekso dan Paguyuban Kades Kecamatan Ngampel dan Pegandon, meminta maaf atas kejadian di Desa Kebonagung. Ini bisa menjadi pembelajaran kami. Agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.

Malik menegaskan, tidak ada kades yang berani melawan ketentuan pemerintah tentang PPKM. Hanya saja kejadian di Desa Kebonagung suatu miskomunikasi.

“Kami para kades se-Kabupaten Kendal tetap mendukung semua program pemerintah. Apalagi dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona melalui penerapan PPKM dengan protokol kesehatan yang ketat,” tandas Malik.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *