Trio Murokap, Kinun, Murid Pantang Surut Berdangdut

Seiring dengan perjalanan serta kegemaran dalam bermain musik, nama Mandra, Kinun, dan Murid pun semakin dikenal masyarakat, utamanya di wilayah Temanggung.

Trio musisi Kinun (kibor), Mandra (tamborin), Murid (gitar).

REPORTER: Mutabingun | EDITOR: Dwi Roma | TEMANGGUNG | obyektif.id

SEKIAN lama pandemi Covid-19 yang melanda seantero jagad raya, telah berdampak pada semua lini kehidupan. Tak terkecuali bagi para musisi. Banyak dari mereka yang kehilangan job atau jadwal manggung gegara Corona.

Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pernberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro oleh pemerintah, tak sedikit dari pegiat seni, khususnya musisi yang mengeluh lantaran pendapatan mereka setiap bulannya menjadi tidak utuh bahkan nol.

Meski demikian, ada juga sebagian dari mereka yang masih tetap bertahan. Baginya, seni ibarat rasa yang tiada duanya, layaknya jiwa yang sudah lama melekat di raga.

Mandra, Kinun, dan Murid usai manggung bareng OM Sadewa di acara pernikahan.

Seperti itu pula yang dirasakan oleh tiga musisi Kabupaten Temanggung, yakni Murokap, Kinun, dan Murid (nama orang, bukan siswa). Mereka bertiga adalah pemuda lajang yang sudah lama bergelut di bidang musik dangdut. Sepinya job akhir-akhir ini tak membuat semangat mereka menjadi surut.

Murokap alias Mandra pemain tamborin, Murid (gitar), dan Kinun (kibor) adalah tiga orang musisi dangdut yang tak mau berhenti berkreasi selama pandemi. Keadaan itu justru mereka gunakan untuk memperpadat jadwal latihan.

“Kami pantang pesimis. Kami harus selalu optimis, berusaha memanfaatkan kesempatan dalam setiap kesempitan, karena bagi kami musik bukanlah sekadar hiburan atau pun kegemaran, melainkan suatu kebutuhan,” ungkap Murokap alias Mandra.

Aksi panggung OM Sadewa di sebauah acara pernikahan.

Buah dari semangat berlatih mereka, tiga musisi ini sering mendapat job dari beberapa grup dangdut yang ada di Temanggung. Sebut saja Orkes Melayu (OM) Sadewa, OM Dewangga, OM Ardista, OM Denada, Qasidah Nurul Fataa, Grup Musik Religi Mutiara Hati, dan beberapa grup musik lainnya.

Dari grup-grup musik itulah, mereka sering digelontor job alias diajak main bareng dari panggung ke panggung.

Seiring dengan perjalanan serta kegemaran dalam bermain musik, nama Mandra, Kinun, dan Murid pun semakin dikenal masyarakat, utamanya di wilayah Temanggung.

Tak sebatas dikenal di kalangan musisi, mereka juga dikenal di kalangan pemilik jasa sound system, berkat kiprah mereka di sejumlah kegiatan yang digelar oleh Paguyuban Sound System Temanggung Utara (Pastu).

Selain hobi bermain musik, mereka bertiga juga lekat dengan keterampilan lain. Mandra ahli di bidang pertanian dan peternakan, Murid bekerja sebagai seorang ekspedisi cabai lintas Jakarta sekaligus pengrajin alat musik gitar. Sedangkan Kinun ahli di berbagai bidang pekerjaan, seperti manjahit, servis elektronik, pengrajin kayu, dan lain-lain.

Kesibukan dalam bekerja, tak mengurangi kreativitas mereka dalan berkarya musik. Bahkan di sela-sela waktu luangnya, ketika mereka sedang asik ngobrol, Mandra sempat mengajak dua temannya untuk berwisata bersama ke Pulau Dewata. Kapankah? Kita doakan saja, ajakan ini bisa segera terlaksana.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *