Desi Dwi Kalaras, Taekwondoin Doyan Trabas

Jatuh terpental dan terjerembab di kerasnya medan rimba, bagi Desi sudah biasa. “Bahkan sering, malah. Tapi ya nggak apa-apa. Suka aja,” cetus gadis berpostur 150 cm/41 kg, ini dengan seulas senyum manis.

Desi Dwi Kalaras siap tanding di kejuaraan taekwondo. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

OLAHRAGA keras tak pernah membatasi nyali Desi Dwi Kalaras. Meski terlahir sebagai cewek, siswi Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Singorojo ini tak pernah gentar melakoni kegiatan yang menjadi dominasi laki-laki.

Desi Dwi Kalaras dalam pose yang manis. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Beladiri taekwondo dan trabas menjadi hobi sekaligus kegiatan yang sangat diakrabi selama ini.

Di taekwondo, sedikitnya tiga gelar juara tingkat provinsi hingga nasional telah ditoreh. Sebut saja, Juara II Kejuaraan Taekwondo Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017 Ngudi Waluyo Cup I.

Desi Dwi Kalaras saat latihan taekwondo bareng rekan se-Dojo Bima Sakti. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Kemudian, Juara III Kejuaraan Taekwondo Pemula Tingkat Provinsi Jateng & DIY Piala Gubernur & Direktur ATP IKIP Veteran Cup 2018, Dojang Kalisegoro Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) Jawa Tengah 2018.

Terakhir, Juara III Kejuaraan Nasional Piala Kapolres Semarang 3 Taekwondo 2019 (UTI Pro).

Desi Dwi Kalaras dalam balutan seragam sekolah yang santun. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Hebat? Tentu saja. “Sudah sejak kelas IV SD aku tertarik dan akhirnya menekuni taekwondo sampai sekarang,” ujar Desi, sapaan karib putri pasangan Bambang Kunarto-Sulami kelahiran Kendal, 18 Desember 2005 ini.

Bagi Desi, taekwondo merupakan panggilan hati. Tak heran jika dia begitu semangat dan rajin latihan di Dojo Bima Sakti, di bawah binaan pelatih Arif Nugroho.

Desi Dwi Kalaras dalam balutan busana kasual keseharian, plus senyumnya yang manis. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Sedikitnya 3-4 kali sepekan, saban sore dan Minggu pagi, Desi latihan di Dojo Bima Sakti, baik yang berada di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo maupun di Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

“Tertular” Ayah

Selain taekwondo, Desi juga punya rekam jejak menawan di trabas, kegiatan menunggangi motor trail menerabas medan penuh tantangan dari hutan ke hutan.

Desi Dwi Kalaras dan motor minitrailnya, di teras rumah. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Ketertarikan Desi menerjuni trabas, diakui, bermula lantaran “tertular” sang ayah, Bambang Kunarto yang memang doyan trabas dan motocross.

Padahal, kala itu, Desi baru berusia 11 tahun. Hampir bersamaan dengan kesukaannya pada taekwondo, yang dimulai sejak dia duduk di bangku Kelas IV SD Negeri 1 Kalirejo.

Desi Dwi Kalaras dan motor minitrailnya, siap trabas. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Karena passion yang kuat, Desi langsung dihadiahi sang ayah, sebuah motor minitrail hasil modifikasi total dan boreup mesin Yamaha Jupiter Z tahun 2008, yang terbilang garang.

“Wisata” Hutan

Boleh jadi, menurut Desi, semua karena dia memang suka tantangan. Melalui trabas, gadis kalem ini mengaku tidak memburu atmosfer kompetisi, melainkan sekadar demi menikmati “wisata” jelajah hutan dengan motor minitrail-nya.

Desi Dwi Kalaras trabas hutan. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Jatuh terpental dan terjerembab di kerasnya medan rimba, bagi Desi sudah biasa. “Bahkan sering, malah. Tapi ya nggak apa-apa. Suka aja,” cetus gadis berpostur 150 cm/41 kg, ini dengan seulas senyum manis.

Tak mengejutkan. Pasalnya, selain suka tantangan, Desi juga dikenal paling tidak suka dandan atau makeup. Makanya, meski saban Minggu harus latihan trabas dengan menjelajahi kawasan hutan di seputar Singorojo, dia tidak takut kulit hitam manisnya menjadi semakin kelam.

Desi Dwi Kalaras belia saat awal-awal trabas bareng sang ayah, Bambang Kunarto. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Taekwondo dan trabas bagiku merupakan hiburan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Bisa untuk mengatur fisik, biar menjadi kuat, nggak lemah,” tutur dara yang bercita-cita menjadi Polwan dan mengidolakan Sheva Ardiansyah (petrabas Jogja), ini di teras rumahnya di Dusun Surak, RT 02/RW 04, Desa Kalirejo, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.

Desi Dwi Kalaras acungkan salam tiga jari di atas motor minitrailnya. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Beberapa saat, pandemi Covid-19 sempat mengganjal kiprah Desi dalam mengekspresikan hobinya. Beruntung, tak lama, sedari Agustus 2020 dia sudah bisa kembali main trabas bareng rekan-rekan anggota Trail Singorojo Adventure, klub yang menaungi sang ayah. Begitu pun untuk taekwondo, dia sudah bisa rutin latihan lagi sejak Oktober 2020.

Desi Dwi Kalaras, dalam keseharian yang kalem dan selalu manis. || KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Steak, burger, dan es jeruk merupakan kuliner favorit Desi Dwi Kalaras, yang memilih Ekstrakurikulier Paskibra di sekolahnya, sebagai penegas sisi patriosme ke-tomboy-annya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *