SKK Kopri Wujud Multilevel Strategi Gerakan Memanusiakan Manusia

Septi Rahmawati menjelaskan, PMII adalah organisasi pemuda pergerakan terbesar di Indonesia saat ini. Organisasi ini berlandaskan kesadaran diri dalam memanusiakan manusia yang mengacu kepada multilevel strategi gerakan.

REPORTER: Athika Rahmi | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

TIDAK sedikit organisasi kepemudaan (OKP) dan non-government organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) berbasis perempuan di Indonesia, yang aktif secara organisatoris.

Salah satu di antaranya adalah Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri), yang merupakan bagian dari OKP Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ketua Umum Pusat Kopri Septi Rahmawati menyerahkan penghargaan kepada Ketua Panitia SKK Angkatan IV Salatiga Ummu Atika.

Untuk menyambung regenerasi Kopri yang lahir pada 25 November 1967 silam, di Jawa Tengah terus dilakukan pembekalan kader putri melalui Sekolah Kader Kopri (SKK).

Sebagai refleksi Hari Jadi Ke-53 Kopri, pada 25 November 2020 ini, digelar pelatihan Kader Kopri Angkatan IV di Pondok Pesantren Al Hijrah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Minggu (15/11/2020).

Kesadaran Diri

Ketua Umum Pusat Kopri Septi Rahmawati hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada Pengurus Cabang (PC) Kopri Salatiga yang menggelar SKK bagi kader putri PMII se-Jawa Tengah, selama dua hari.

Kebersamaan Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang (PC) Kopri Salatiga, usai kegiatan SKK Angkatan IV.

Septi Rahmawati menjelaskan, PMII adalah organisasi pemuda pergerakan terbesar di Indonesia saat ini. Organisasi ini berlandaskan kesadaran diri dalam memanusiakan manusia yang mengacu kepada multilevel strategi gerakan.

Korps PMII Putri yang merupakan bagian dari PMII adalah wadah pengembangan kaderisasi putri yang ada di PMII.

“Oleh karena itu, proses pengaderan di PMII harus tertuju kepada seluruh kader, tidak memandang perbedaan,” katanya.

Memberi Solusi

Sementara Ketua Panitia SKK Angkatan IV Ummu Atika menjelaskan, saat ini marak berbagai isu perempuan dengan berbagai permasalahannya. Maka, sudah saatnya kader-kader perempuan PMII berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Ketua Umum Pusat Kopri Septi Rahmawati (kiri) dan Ketua Panitia SKK Angkatan IV Salatiga Ummu Atika.

“Bukan hanya sebagai penonton atau bahkan menjadi korban, tapi kita harus berperan memberi solusi dan gerakan nyata. Oleh karena itu, perlu pembekalan kepada para kader putri PMII dengan materi multisektor,” tandasnya.

SKK IV di Salatiga ini menetapkan tema “Menguatkan Komitmen Kopri Menjawab Tantangan Negeri”. Tujuannya adalah membentuk kader putri PMII yang aktif dan responsif terhadap perkembangan zaman, untuk menghadapi tantangan ke depan.

Materi pembekalan meliputi Analisis Struktur Patriarti dan Sosial Feminis oleh Aufa Abdillah MPsi, Analisis Sosial Gender dan Stigmatisasi Budaya (Endang Sriani SHI MH), Teknik Lobbying dan Penguatan Jaringan (Endarti SPd), Gerakan Perempuan di Indonesia (Habsyah Fitri Ariyani MAk), dan Sinergi Kopri dengan Gerakan Multisektor oleh Ketua Umum Pusat PMII Septi Rahmawati MPd.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *