“Semoga kekompakan kami di RAPI, juga rekan-rekan ORARI, bisa menginspirasi dan menjadi doa restu bagi pasangan Olif-Rizki dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin,” harap Bagyo Apriyanto.
REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | PEMALANG | obyektif.id
PULUHAN breaker anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Cabang Pemalang dan Pekalongan ngumpul bersilaturahmi di acara jelang pernikahan Rizki Krisandi Putra, putra dari Khoed Albert, anggota dua organisasi tersebut, Jumat (13/11/2020).
Pertemuan informal para breaker ini dihelat di kediaman Khoed Albert, di RT 17/RW 4, Desa Sidokare, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
“Saya mengundang sekitar 70-80-an rekan-rekan RAPI dan ORARI. Mereka dari Pemalang dan Pekalongan,” ujar Khoed Albert.
Menurut pensiunan polisi yang punya callsign JZ11SDZ (RAPI) dan YD21CD (ORARI), acara ngumpul bareng breaker ini sepenuhnya bergulir enjoy. Makan-makan dan nyanyi-nyanyi dengan iringan Victor Music, organ tunggal yang dipimpin dan dimainkan Mbae Albert, sapaan karib tuan rumah.
“Kami ini biasa spontan. Meski tak semua pakai undangan fisik, begitu denger kabar di udara (radio) saya punya gawe, teman-teman langsung kompak datang barengan,” beber Mbae Albert, yang memboyong dua biduan, Kiki Amelia dan Ani Soraya di acaranya.
Tidak ada agenda khusus ORARI-RAPI di acara ini, kecuali sekadar mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan, utamanya untuk memberikan dukungan doa restu kepada kedua mempelai, Rizki Krisandi Putra-Kholifia Fikriyani.
Gampang Ngumpul
Sekretaris RAPI Wilayah 13 Kabupaten Pemalang Daerah 11 Provinsi Jawa Tengah Bagyo Apriyanto turut hadir di acara ini.
“Benar apa yang dikatakan Mbae Albert. Breaker itu biasa dan gampang ngumpul seperti ini hanya lewat komunikasi radio. Apalagi sekarang ditunjang komunikasi melalui media sosial atau grup WA,” kata Bagyo.
Menurutnya, kehadiran teknologi internet memang sedikit menggeser selera komunikasi manusia masakini. Itulah yang jadi tantangan bagi RAPI, khususnya di Wilayah 13 Kabupaten Pemalang.
“Jujur, di Pemalang belum ada Radio Pancar Ulang (RPU) untuk menunjang persebaran komunikasi radio,” beber pemilik callsign JZ11SDJ di RAPI ini.
Padahal, selama ini RAPI selalu hadir dan ikut terlibat membantu Badan Pennaggulangan Bencana Derah (BPBD) di pos-pos petabatasan antarwilayah.
Meski diakui, lantaran sebagian masyarakat belum akrab dengan teknologi informasi (IT), RAPI Wilayah 13 berencana membangun RPU.
“Biar kami bisa lebih fokus pada bantuan kebencanaan, utamanya di kawasan lost internet,” terang Bagyo, yang juga anggota ORARI, dengan callsign YD2GYO.
Atas fakta itu, menurut Bagyo, komunikasi radio tetap punya keunggulan. Undang-undang tegas menyebutkan sebagai bantuan cadangan komunikasi.
Bimbingan Organisasi
Sejatinya, tak boleh sembarang “main” di jalur komunikasi radio. Kini, di bawah Kemenkominfo, ada pembatasan frekuensi VHF 142.00 Mhz-143.598 Mhz, dari semula 600 Mhz. Sedangkan utk high frequency (HF) di 27 Mhz.
Biasanya RAPI melakukan pembinaan dari anggota ke simpatisan. Sebelum seorang breaker bisa menyandang callsign atau mengantongi kartu keanggotaan, harus terlebih dulu mengikuti bimbingan organisasi (BO).
Namun karena rentang waktu yang terlalu panjang, Kemenkominfo menggulirkan kebijakan bahwa BO bisa dilakukan sambil jalan.
Itulah regulasi Izin Komunikasi Radio Antar-Penduduk (IKRAP) yang di Pemalsng dikenal sebagai model cawel-cawelan.
“Ya seperti itulah istilah orang-orang sini,” tutur pria yang sehari-hari menjabat sebagai Kasi Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pemalang ini.
Aturan dan kebijakan-kebijakan yang luwes itu juga mengaplikasi pada model pergaulan breaker, yang selalu terkesan spontan dan entengan dalam menjalin persaudaraan.
Dalam menjalin persaudaraan dan komunikasi antaranggota, RAPI punya kegiatan Net (pertemuan di udara) yang rutin digelar dalam periode tertentu, selain kopi darat.
Termasuk yang mewujud dan bisa dilihat di acara jelang mantu-nya Khoed Albert ini.
“Semoga kekompakan kami di RAPI, juga rekan-rekan ORARI, bisa menginspirasi dan menjadi doa restu bagi pasangan Olif-Rizki dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin,” harapnya.
Kholifia Fikriyani-Rizki Krisandi Putra (Olif-Rizki) akan melangsungkan akad nikah Sabtu, 14 November 2020, pukul 09.00, di rumah mempelai wanita di Jalan Gatot Subroto, Purwoharjo, Kecamatan Comal, Pemalang.***