Lapakemane, Geliat Rumah Jajanan UMKM Brebes

Lapakemane mengandung dua filosofi, “Lapake Money” dan “Lapaknya Ibu.” Diharapkan tempat ini menjadi sumber uang atau pendapatan bagi pelaku UMKM, yang rata-rata ibu-ibu rumah tangga.
Bupati Brebes Idza Priyanti dan Wakil Bupati Narjo mengangkat tumpeng peluncuran Lapakemane, disaksikan Kepala Dinkopumdag Zaenudin memotong tumpeng peluncuran.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id

BUPATI Brebes Idza Priyanti meresmikan Lapakemane, rumah jajanan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Brebes. 

Pembukaan Lapakemane sebagai wujud umpan balik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes kepada para pelaku UMKM, untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan produktivitas yang tinggi.

“Kami berharap, Lapakemane bisa meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, karena terbangun UMKM yang sinergis,” kata Bupati Idza Priyanti saat meluncurkan Lapakemane di komplek Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Brebes, Jalan Singosari Pranotoyudo, Selasa (21/9/2021). 

Kepala Dinkopumdag Zaenudin memotong tumpeng peluncuran Lapakemane, disaksikan Bupati Brebes Idza Priyanti.

Peluncuran ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatangan prasasti oleh Bupati Idza Priyanti, yang dibarengi dengan pembelian jajanan tradisional asli Brebes yang dijajakan. 

Bupati Idza Priyanti mengaku sangat bangga dengan geliat ekonomi di tengah pandemi, yang dilakukan para pelaku UMKM Brebes. 

Idza berharap, pelaku UMKM menjadikan Lapakemane sebagai sentra UMKM.

Bupati Brebes Idza Priyanti menggunting rangkaian bunga peresmian Lapakemane.

“Tidak hanya menjadi wadah untuk pemasaran produk, namun dapat menjadi sentra pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus membantu dan menghidupkan geliat ekonomi UMKM di masa pandemi,” terangnya.

Bupati Idza Priyanti juga mengimbau kepada para aparatus sipil negara (ASN) Kabupaten Brebes, untuk membeli barang dagangan yang dijajakan para pelaku UMKM sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kepada sesama. Sebagaimana imbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui gerakan “Ayo Jajan Produk UMKM.” 

“Semoga sentra produk UMKM Lapakemane ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya untuk keberlangsungan dan eksistensi UMKM di Kabupaten Brebes,” harap Idza.

Untuk bisa meningkatkan akses pemasaran produk UMKM, menurut Idza, harus melibatkan pihak lain atau kemitraan.

Dia yakin, lewat kemitraan, kendala terkait masalah pendistribusian dan pemasaran produk bisa diatasi.

“Kemitraan memberikan ruang serta jaringan yang luas. Kesempatan melebarkan sayap, harus ditangkap sebagai upaya pemasaran produk. Karena tidak semua pelaku UMKM di Kabupaten Brebes memunyai akses pemasaran yang baik,” tandas Bupati Idza Priyanti.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Zaenudin menjelaskan, Lapakemane mengandung filosofi “Lapake Money,” sehingga diharapkan tempat ini menjadi sumber uang bagi pelaku UMKM dalam pemasaran produk-produknya.

Filosofi yang kedua, Lapakemane dalam artian “Lapaknya Ibu,” karena Bupati Brebes seorang ibu dan juga banyak pelaku UMKM mayoritas ibu-ibu rumah tangga, sehingga menjadi semangat pelaku UMKM dan jadi teladan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Ketua Paguyuban UMKM Brebes M Firdan Fahrudin berterima kasih, karena telah difasilitasi, melalui pembukaan sentra UMKM Lapakemane.

“Semoga Lapakemane menjadi nilai tambah bagi pelaku UMKM di Kabupaten Brebes, dan masyarakat umum dapat mengenal dan membeli produk UMKM dalam satu tempat yang representatif dan mudah dijangkau,” ujar Firdan Fahrudin.

Turut hadir Wakil Bupati Brebes Narjo, Ketua Dekranasda Brebes AKBP Warsidin, dan para kepala OPD Kabupaten Brebes.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *