Semburat Asa Ketika Hartono “Menafsir Bapak Bangsa”

Pameran ini diikhtiarkan sebagai alat komunikasi antara seniman atau pelaku seni dengan pengamat dan penikmat seni. Juga dengan penguasa atau kalangan birokrasi.
Hartono di depan lukisan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

SELALU berkarya, berkarya, dan berkarya. Kapan dan di mana pun. Tanpa pernah terbatasi ruang dan waktu. Dengan segenap semangat dan asa yang senantiasa menyala. 

Begitulah Suhartono atau Hartono, ketika berekspresi melalui lukisan-lukisan karyanya yang digelar Forum Komunitas Kantung-Kantung Budaya Kendal (FK3BK) di Pameran Lukisan “Menafsir Bapak Bangsa”, di Balai Kesenian Remaja (BKR) Kendal, sepanjang hampir sepekan, 12-17 Juni 2021.

Pengunjung mengapresiasi lukisan-lukisan karya Hartono. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Dibuka Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, Sabtu (12/6/2021) malam, pameran juga dihadiri anggota DPRD Jawa Tengah, Dyah Kartika Murdoko, Ketua PC GP Ansor Kendal Misbachul Munir, dan Ketua KNPI Kendal Parno.

Penggagas acara, Kelana Siwi Kristianingtyas, tujuan pameran untuk menumbuhkan cinta generasi muda Kabupaten Kendal pada kesenian.

Diskusi para pelaku seni bersama Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Tujuannya adalah menumbuhkan dan menambah kemampuan masyarakat, khususnya generasi muda dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain,” ujarnya.

Pameran lukisan bertema “Menafsir Bapak Bangsa” ini, diharapkan bisa menambah wawasan dan keberanian dalam memberikan apresiasi karya secara lebih objektif.

Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Tak sebatas itu, pameran ini diikhtiarkan sebagai alat komunikasi antara seniman atau pelaku seni dengan pengamat dan penikmat seni. Juga dengan penguasa atau kalangan birokrasi.

Inilah yang mengemuka di sarasehan yang digelar usai pembukaan. Di depan Pakde Bas –sapaan karib Wabup Windu Suko Basuki, diskusi berlangsung gayeng. Cair mengalir.

Keseriusan peserta dalam diskusi yang berlangsung gayeng. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Yang utama, teman-teman pelaku seni Kendal membutuhkan gedung kesenian,” ungkap Rika Yuliani, penanggung jawab acara mewakili Ketua Panitia Penyelenggara Arif Budi Setiawan.

Media Apresiasi

Dalam sambutannya, Wabup Windu Suko Basuki mengatakan, kegiatan pameran lukisan ini merupakan media untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni.

Kelana Siwi Kristianingtyas. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Menurutnya, ada beberapa fungsi dalam kegiatan pameran senirupa. Di antaranya fungsi edukasi. Kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat.

“Terutama bagi apresiator. Misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya,” tutur Pakde Bas.

Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki menerima kenang-kenangan lukisan potret dirinya dari Hartono. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Melalui kegiatan pameran ini, diharapkan bisa memunculkan sikap menghargai karya seni yang telah diciptakan oleh seniman.

Melegakan, ketika Pakde Bas mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal menyatakan siap meneruskan “pesan” sekaligus kebutuhan para pelaku seni Kendal untuk bisa segera memiliki gedung kesenian sendiri.

Peduli “Wong Cilik”

Sebagian besar lukisan yang dipamerkan menggambarkan kekaguman sang pelukis, Hartono kepada sosok atau tokoh-tokoh besar yang peduli wong cilik.

Rika Yuliani. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Ada lukisan Presiden Pertama RI Soekarno, Bung Tomo, Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk, lukisan beberapa tokoh pewayangan.

“Saya tidak akan membela apa yang saya gambar atau objek yang saya lukis. Ini adalah ungkapan kekaguman saya kepada seseorang tokoh,” tegas Hartono singkat.

Widya Kandi Susanti, mantan Bupati Kendal hadir dan mngapresiasi Pameran Lukisan “Menafsir Bapak Bangsa”. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Bagi Hartono, lukisan itu multitafsir. Seni itu bebas nilai. Sehingga, karya lukisannya boleh dimaknai dengan sudut apresiasi dan tafsir masing-masing.

Hartono lahir di Sukoharjo, 10 Juli 1961. Dia menyelesaikan pendidikan terakhirnya sebagai Magister Seni Rupa di Unnes.

Pameran Lukisan “Menafsir Bapak Bangsa” juga diapresiasi jajaran anggota dan pengurus KNPI dan GP Ansor Kendal. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Sejak 1980, Hartono rajin mengikuti pameran bersama. Di antaranya di Jakarta, Surabaya, Bandung, Ujungpandang, Yogyakarta, dan Semarang. Pernah pula sekian kali menggelar pameran tunggal di Surakarta dan Semarang. Bahkan berpameran di Jepang dan Polandia.

Seniman yang mukim di Jalan Borobudur Selatan No 99, Manyaran, Semarang –sekaligus studio dan galerinya– ini, pernah tercatat sebagai pejabat di jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Selain menakzimi seni lukis, Hartono pernah main film dan bintang iklan, serta menulis senirupa di media massa dan menjadi pembicara. Termasuk menjadi pengurus Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), Forum Komunikasi Media Tradisi (FK-Metra) Jawa Tengah, dan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Tengah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *