Supaya Lebih Maju, Pelaku UMKM Harus Saling Bantu

Masih banyak pelaku usaha yang belum berpikir jauh ke depan, sehingga usahanya menjadi kerdil. Pola pemikiran seperti itulah yang harus diubah dan diberikan pemahaman, supaya lebih maju.

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

MENCATAT pelaku usaha yang sudah sukses itu sangat mudah. Namun  yang jauh lebih penting adalah bagaimana cara menarik para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang belum sukses supaya bisa menjadi sukses.

Demikian penegasan Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat Audiensi Perwakilan UKM, Asosiasi UKM, serta Bank Himbara di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Senin (19/4/2021).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Yuliyanto mengajak instansi terkait, Himbara dan Asosiasi UKM untuk membantu, mendata, sekaligus memberi perhatian khusus dengan mencarikan solusi, agar para pelaku UMKM dapat lebih memaksimalkan potensinya. Terlebih, dalam masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Mencatat pelaku usaha yang sukses itu sangat mudah. Tapi harus diikuti dengan menarik mereka yang belum sukses supaya bisa menjadi sukses. Oleh karena itu, sekarang kita harus berpikir agar UMKM yang belum lolos lubang jarum itu dapat lebih dimaksimalkan potensinya,” tandas Yuliyanto.

Di tengah pandemi seperti saat ini, seluruh stakeholder harus bergerak bersama supaya keberadaan pelaku usaha UMKM dapat memberi dampak positif ekonomi di lingkungannya.

Menurutnya, butuh banyak bantuan dan campur tangan dari pemerintah yang harus diberikan kepada pelaku usaha UMKM, supaya mereka tahu apa yang harus dilakukan terhadap produknya, lebih memahami bagaimana menjadi wirausaha, mengakses perbankan, dan lain-lain.

“Masih banyak pelaku usaha yang belum berpikir jauh ke depan, sehingga usahanya menjadi kerdil. Pola pemikiran seperti itulah yang harus diubah dan diberikan pemahaman, supaya lebih maju. UMKM harus memiliki ikhtiar dan obsesi yang tinggi. UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata,” terang Yuliyanto.

Tak lupa, Wali Kota menyampaikan apresiasi terhadap UMKM yang dinilai sudah lebih maju dalam hal kualitas, kuantitas, serta omzet yang berdampak positif bagi Kota Salatiga.

“UMKM harus konsisten dan berkomitmen penuh,” ujar Yuliyanto.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga Roch Hadi menuturkan, selama ini UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, di sisi lain, UMKM menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19, khususnya produk makanan dan minuman.

Akibat pandemi Covid-19, pelaku usaha UMKM mengalami penurunan angka penjualan yang mengakibatkan kekurangan modal dan kesulitan memasarkan produk.

Karena itu, pada 2020, ada sebanyak 8.012 pelaku UMKM di Kota Salatiga mendapat Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Sedangkan tahun ini, penerima BPUM masih dalam penjaringan pendaftaran satu pintu di Dinkop UKM Kota Salatiga hingga 22 April 2021.

Sementara, yang sudah mendapat BPUM pada 2021 ini ada sebanyak 6.057 pelaku UMKM. Mereka adalah pelaku UMKM yang otomatis sudah terdata dan sudah menerima bantuan pada 2020.

“Bedanya, tahun lalu pendaftaran bisa langsung dilakukan secara online. Tapi, harapan pemerintah pusat pada 2021 ini harus lewat Dinas Koperasi dan UMKM,” ungkap Roch Hadi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *