Kota Vanili, Salatiga Punya Gerakan “Saga Dasa Ben Vantra”

Pemkot Salatiga juga meluncurkan strategi dengan gerakan Saga Dasa Ben Vantra atau Satu Keluarga 10 Tanaman Vanili, sebagai samben untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat mencanangkan Salatiga sebagai Kota Vanili.

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

WALI Kota Salatiga Yuliyanto mengaku terharu dan menyampaikan terima kasih kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang telah mencanangkan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili. Pencanangan dilaksanakan di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (31/3/2021).

Kegiatan dirangkai dalam kegiatan Salatiga Menyapa Dunia, Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, dan pencanangan Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili.

Turut mendampingi Ketua MPR RI dan Menteri Pertanian RI beserta jajaran, anggota Komisi IV DPR RI Robert Joppy Kardinal dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran.

Dalam sambutan selamat datangnya, Wali Kota Yuliyanto memberikan selayang pandang Kota Salatiga, serta menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kota Salatiga menjadi Kota Empat Pilar dan Kota Vanili.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dari sisi historis, Yuliyanto mengungkapkan, tanaman vanili telah lama dibudidayakan oleh penduduk Kota Salatiga. Saat ini jumlahnya mencapai sekitar 8.900 batang, yang ditanam di lahan seluas 3.74 hektare.

“Salah satu warga yang masih konsisten membudidayakan adalah Mbah Harjo, yang bertempat tinggal di Randuacir. Selain itu, vanili juga telah dibudidayakan oleh masyarakat yang tersebar di Kelurahan Kalibening, Kauman Kidul, Bugel, Kumpulrejo, Kutowinangun, Randuacir, serta Dukuh,” paparnya.

Untuk mendorong perkembangan vanili, Pemkot Salatiga telah melakukan sejumlah upaya, di antaranya pemberian bibit vanili bersertifikat sebanyak 3.000 batang dan pupuk organik sebanyak 12.000 kilogram, pembinaan dan pemberdayaan kepada kelompok tani dan asosiasi petani vanili yang saat ini mengelola 5.900 batang di lahan seluas 30.572 meter persegi, serta optimalisasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili, dan sebagainya.

“Selain itu, Pemkot Salatiga juga meluncurkan strategi dengan gerakan Saga Dasa Ben Vantra atau Satu Keluarga 10 Tanaman Vanili, sebagai samben untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” terangnya.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

Wali Kota Yuliyanto mengatakan, semua langkah itu tidak hanya akan memberi manfaat ekonomis semata, tapi juga mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat, yang tentunya sesuai dengan RPJMD Kota Salatiga Tahun 2017-2022.

“Hal inilah yang mendorong kami untuk lebih bersemangat mengembangkan vanili di Kota Salatiga. Terlebih harga komoditas ini cenderung stabil dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini harga vanili kering berkisar Rp 6 juta per kilogramnya,” paparnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua Perbumma Adat Nusantara Dadung Harisatyo kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang mendukung pencanangan Salatiga sebagai Kota Tertoleran dan Kota Vanili.

Banyak Alasan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, banyak hal yang menjadi alasan bagi Kota Salatiga untuk dikunjungi.

Penandatanganan piagam pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Selain makan juga enak, Ganjar mengungkapkan, Kota Salatiga juga berkali-kali menjadi Kota Tertoleran. Meskipun Salatiga cirinya kota, tapi vanili berkembang. Menurutnya, vanili kalau sudah diekstrak harganya Rp 1 juta per gram.

“Terima kasih rajutan kebersamaan Indonesia terus dijaga oleh MPR. Saya juga dikirimi beras oleh Bapak Syahrul Yasin Limpo dari Sulawesi Selatan, sewaktu Jateng terjadi bencana,” ungkap Ganjar.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, mengapa Salatiga bisa menjadi toleran semacam ini, pasti ada sebabnya. Definisi pembangunan dan kemajuan, karena adanya kedamaian, ketenteraman, keteraturan, dan adanya pemerintahan yang kuat.

“Hari ini tentunya akan kita dorong, Salatiga contohnya. Karena itu, Pak Wali, harus ada pemerintahan yang kuat dan ini bisa terbentuk jika ada harapan dan pemenuhan kebutuhan rakyatnya,” tandasnya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Salatiga Yuliyanto bertukat cinderamata.

Sementara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menceritakan kenangannya saat tumbuh besar di Salatiga

“Kalau ada kota yang paling indah, Salatiga-lah tempatnya. Kalau ada kota yang sangat berkesan di dalam hidup saya adalah Salatiga. Karena ayah saya lahir dan besar di Salatiga, dan beliau juga dimakamkan di Salatiga. Saya hampir tiap tahun ke Salatiga, tahun 70-an ketika beliau masih ada,” kenangnya.

Bambang tidak menginginkan seperti negara di Timur Tengah yang hancur lebur karena pertikaian.

“Pertikaian antarwarga dan pertikaian antarpemeluk agama, sehingga pihak luar memberi amunisi. Demikian pula jika kita tidak waspada, bisa terjadi di Indonesia,” ujarnya mengingatkan.

Acara ditutup dengan penandatanganan piagam pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, yang selanjutnya diserahkan kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga.

Rombongan kemudian menuju ke Waroeng Cangkruek untuk melanjutkan kegiatan penanaman dan penyerahan bibit vanili dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Wali Kota Yuliyanto, yang selanjutnya diserahkan kepada masyarakat, serta penyerahan penghargaan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kepada Mbah Harjo dan Bu Nunuk.

Dalam sambungrasa dengan asosiasi petani vanili, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menunjuk Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Kasdi Subagyono, untuk secepatnya memproses pengajuan sertifikasi vanili organik kepada petani asosiasi vanili di Kota Salatiga.

Desakan itu menyusul curhatan salah seorang anggota asosiasi vanili yang menginginkan sertifikasi vanilinya, yang hanya menggunakan pupuk kandang. Selain itu, bagi petani di Kota Salatiga, Yasin berjanji akan memberikan lagi 10.000 bibit vanili dan 1.000 bibit kelapa genjah yang bisa diekspor.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *