Sepanjang pelatihan, peserta diberikan materi dasar entrepreneurship dan desain logo usaha, penggunaan aplikasi edit video, dan pemberdayaan akun Shopee untuk membantu mendirikan dan mengembangkan usaha masyarakat perempuan Nagari Tigo Koto Silungkang.
REPORTER: Leony Risala Nova | EDITOR: Dwi NR | AGAM | obyektif.id
MASIH sangat sedikit perempuan yang berpendidikan tinggi di Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Padahal, nagari atau desa yang terdiri atas empat jorong atau dusun ini memiliki potensi ekonomi besar, di antaranya dari sektor perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, dan industri rumahan atau home industry.
Untuk itu, Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Unit Kegiatan Bahasa Asing Universitas Negeri Padang (PPK Ormawa UKBA UNP) 2024 menghadirkan Sekolah Perempuan Sikola Padusi Santiang (SiPaSan) sebagai solusi untuk masyarakat setempat.
Melalui sekolah informal tersebut, tim yang merupakan program pengabdian kepada masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) ini menyodorkan kurikulum yang dirancang sesuai kebutuhan masyarakat setempat, berupa workshop dan pelatihan dengan tiga pokok bahasan utama, yakni kewirausahaan atau entrepreneurship, life skill, dan soft skill.
Di awal berdiskusi dengan dosen pembimbing sekaligus dosen pembina UKBA, Tim PPK Ormawa UKBA UNP 2024 diberikan opsi ide untuk mengadakan sebuah sekolah perempuan.
“Dari situ kami teringat dengan desa salah satu rekan kami, yang para perempuannya banyak merintis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tapi masih belum berkembang dengan optimal. Maka, tim langsung merencanakan program ini,” ujar Risya, ketua Tim PPK Ormawa UKBA UNP 2024 saat pembukaan Program SiPaSan, Kamis (11/7/2024) lalu.
Saat ini, pelatihan workshop entrepreneurship sudah terlaksana sebanyak delapan pertemuan. Sepanjang pelatihan, peserta diberikan materi dasar entrepreneurship dan desain logo usaha, penggunaan aplikasi edit video, dan pemberdayaan akun Shopee untuk membantu mendirikan dan mengembangkan usaha masyarakat perempuan Nagari Tigo Koto Silungkang.
Selain itu, Tim PPK Ormawa UKBA juga turut membantu pengurusan legalitas usaha peserta Program SiPaSan, meliputi Nomor Izin Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT), serta Sertfikasi Halal.
Salah satu peserta Program SiPaSan mengungkapkan, dirinya sudah merintis usaha minuman jahe sejak lama. Namun, dia mengaku masih kebingungan dengan teknik pemasaran produk yang pas agar usahanya berkembang dan dipasarkan secara luas.
“Dengan adanya pemberian materi pemasaran dari Program SiPaSan ini, saya cukup terbantu dan sudah mulai paham dengan teknik pemasaran usaha,” tuturnya.
“Usaha ibu-ibu di Nagari Tigo Koto Silungkang ini sudah sangat bagus dan sangat potensial untuk bisa dikembangkan,” kata Angga Amlisio Perdana, pemateri workshop entrepreneurship.
Tim PPK Ormawa UKBA UNP 2024 berharap, UMKM yang sudah dirintis oleh masyarakat perempuan di Nagari Tigo Koto Silungkang dapat berkembang setelah mengikuti workshop dan pelatihan ini, sehingga mereka dapat mengambil peran penting dalam mengelola Nagari Tigo Koto Silungkang, khususnya dalam berwirausaha.***