Tangani Stunting, Pemkab Semarang Libatkan Ribuan Pendamping Keluarga

Bupati Semarang Ngesti Nugraha, meminta semua pihak untuk merasa bertanggung jawab mendukung penurunan angka kasus stunting. Penanganan yang tepat sasaran, didukung pendanaan dan langkah cepat, diyakini dapat membawa hasil baik.

REPORTER/EDITOR: Omegantoro | UNGARAN | obyektit.id

GUNA mendukung pencapaian target penurunan angka kasus stunting sebesar 3,5 persen di 2022 ini, sebanyak 2.433 orang pendamping keluarga dilibatkan untuk membantu keluarga risiko stunting (gizi buruk) di Kabupaten Semarang.

Tenaga Ahli Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah (Jateng) Ferry Eko Cahyono menyampaikan, untuk penanganan stunting di Kabupaten Semarang, berdasarkan studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka kasus stunting sebesar 16,4 persen. Pada tahun ini, ditargetkan turun menjadi 12,9 persen.

“Selain tim pendamping keluarga, juga dilakukan intensifikasi peran tim percepatan penanganan stunting (TPPS) di tingkat kecamatan,” katanya saat kegiatan lomba cipta kreasi menu Dapur sehat atasi stunting (Dashat), di Aula Gedung E Universitas Ngudi Waluyo, Rabu (19/10/2022).

Fery menjelaskan, ada 20 desa/kelurahan yang menjadi fokus utama penanganan stunting pada tahun ini. Angka prevalensi stunting tertinggi, ada di Desa Kemawi, Sumowono. Program cepat tanggap yang dilakukan, di antaranya memberikan tambahan makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita. Makanan itu, disediakan lewat program Dashat yang terus dikembangkan.

“Sedangkan langkah preventif dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elsimil), bagi calon pengantin. Aplikasi ini diterapkan sebagai deteksi dini, mengetahui potensi kemungkinan terjadinya stunting”, lanjutnya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha, meminta semua pihak untuk merasa bertanggung jawab mendukung penurunan angka kasus stunting. Penanganan yang tepat sasaran, didukung pendanaan dan langkah cepat, diyakini dapat membawa hasil baik.

Bupati mencontohkan, penurunan angka stunting yang signifikan di Desa Kebonagung, Sumowono mencapai hampir 50 persen.

“Mayoritas penderita stunting dari warga kurang mampu. Penggunaan dana desa dan pelibatan perusahaan akan terus ditingkatkan agar upaya ini dapat berhasil,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Dewi Pramuningsih menyampaikan, lomba cipta kreasi menu Dashat diikuti oleh para peserta, yang berasal dari tim terpadu penanganan stunting dan pengelola Dashat dari 19 kecamatan.

“Lomba bertujuan untuk meningkatkan motivasi kader pengelola Dashat, menyiapkan makanan bergizi berbahan baku lokal,” terangnya.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan pemilihan duta generasi berencana (Genre) yang akan mewakili Kabupaten Semarang, berlomba di tingkat Jawa Tengah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *