Datang dengan kawalan ketat layaknya superstar Hollywood, Gus Azmi langsung menuju panggung. Ribuan jemaah, terutama muslimah muda langsung histeris meneriakkan namanya.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
SHALAWAT menggemuruh di Kota Santri Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022) malam. Ribuan jemaah menyesaki dan turut bershalawat bersama Gus Azmi yang menjadi bintang panggung acara bertajuk “Kaliwungu Bersholawat” yang digelar di halaman parkir utara Masjid Besar Al Muttaqin ini.
Mesti diakui, Gus Azmi masih menjadi magnet atau daya pikat acara yang dihelat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kaliwungu untuk menyambut 100 Tahun atau Satu Abad NU, yang diperingati 16 Rajab 1444 Hijriah mendatang ini.

Sudah sejak selepas magrib, masyarakat sudah berjubel di lokasi acara, demi bisa melihat secara langsung bintang muda yang sedang bersinar benderang itu. Padahal acara yang disiarkan live streaming di kanal Youtube Alcholil Official ini, baru dibuka sekira pukul 20.00 atau selepas isya.
Datang dengan kawalan ketat layaknya superstar Hollywood, Gus Azmi langsung menuju panggung. Ribuan jemaah, terutama muslimah muda langsung histeris meneriakkan namanya.

Terlebih saat Gus Azmi mulai tampil melantunkan shalawat, dari Shalawat Jibril hingga Shalawat Jaka Tingkir. Sederet pejabat pun seolah turut menyambut hangat.
Kaliwungu Bersholawat dihadiri Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah Kiai Haji (KH) Muzammil, Rais Syuriah MWC NU Kecamatan Kaliwungu KH Fauzi Shodaqoh, dan Ketua Tanfiziyah MWC NU Kecamatan Kaliwungu Moch Abas.

Hadir lengkap, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kaliwungu, mulai dari Camat Nung Tubeno, Danramil Kapten Infanteri Muh Subhan, Kapolsek AKP Slamet Mustamto, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaliwungu, Kepala Desa (Kades) Krajankulon Abdul Latif, serta sejumlah ulama dan tokoh agama, di antaranya KH Sholahuddin Humaidullah dan KH Ishomuddin Syahid.
Abah Sholah, sapaan akrab KH Sholahuddin Humaidullah sangat mengapresiasi dan mendukung gelaran Kaliwungu Bersholawat.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) APIK Kaliwungu ini, bershalawat diperintahkan dalam Alquran.
“Apalagi dengan kehadiran Gus Azmi, idola yang bisa memantik histeria kalangan muda untuk datang dan menggemari shalawat,” kata Abah Sholah.

Ditemui usai acara, Putri Yuliani, salah seorang jemaah mengaku sengaja datang di Kaliwungu Bersholawat lantaran memang sangat mengidolakan Gus Azmi.
“Karena suka, saya akan selalu datang di setiap acara yang menghadirkan Gus Azmi. Terutama jika lokasinya dekat dan terjangkau,” ujar gadis asal Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu ini.

Senada, Vriza Ade rela berdesak-desakan di tengah ribuan jemaah Kaliwungu Bersholawat karena ingin melihat para ulama yang hadir. Tak terkecuali supaya bisa bershalawat bersama Gus Azmi, yang diidolakannya.
“Wajarlah kalau banyak yang datang, karena Gus Azmi adalah bintang muda rupawan yang memiliki suara bagus sebagai pelantun shalawat,” tutur mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Semarang asal Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ini.

Siapa sebenarnya Gus Azmi? Muhammad Ulul Azmi Askandar al-Abshor atau yang lebih dikenal sebagai Gus Azmi merupakan vokalis Syubbanul Muslimin, grup shalawat yang terbentuk dari Ponpes Nurul Qodim, Kalikajar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Gus Azmi sendiri tercatat sebagai santri di pondok pesantren ini.
Latar belakang didirikannya Syubbanul Muslimin adalah adanya kekhawatiran dari sang pengasuh grup shalawat yang memiliki arti “Pemuda Islam” ini, KH Hafidzul Hakim Noer terhadap pergaulan remaja yang semakin keluar dari ajaran Islam.

Lahir di Probolinggo, 23 April 2004, Gus Azmi merupakan anak dari pasangan Ahmad Ulil Abshor Ishomuddin dan Laila Syadzili.
Berkat suara merdu dan ketampanannya, Gus Azmi sukses menjadi idola baru anak-anak muda, khususnya remaja perempuan.

Bahkan, sepanjang malam di Kota Santri ini, Gus Azmi tampil di tiga tempat. Selepas tampil di Kaliwungu Bersholawat, dia langsung bergeser untuk bershalawat di Ponpes Putri Aris, Kampung Saribaru, Desa Krajankulon dan Ponpes Al Fadllu wal Fadlillah, Kampung Jagalan, Desa Kutoharjo.***