“Barangsiapa yang pada malam atau hari Asyura membaca wirid ‘Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wa nikman nashir’ 70 kali, insyaAllah sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang buruk.”

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
ZIKIR “Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wa nikman nashir” menggema di Pondok Pesantren (Ponpes) Jabal Nur, Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2022) malam.
Sedikitnya 70 kali zikir itu membahana lewat lisan ratusan santri dan masyarakat jemaah Pengajian Rutin Jumat malam Sabtu pimpinan Kiai Haji (KH) Ali Nurudin atau akrab disapa Ustaz Ali, yang tergelar bertepatan dengan malam Tahun Baru 1444 Hijriah, malam 1 Muharam atau 1 Suro (Asyura).

Tahun Baru Islam 1444 Hijriah jatuh pada 30 Juli 2022. Tahun baru Islam atau Hijriah ditandai dengan dimulainya penanggalan 1 Muharam atau 1 Suro (Asyura).
Tahun Baru Hijriah adalah tahun baru dalam kalender Hijriah, yang menjadi salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia.

Menurut catatan sejarah, penetapan awal Tahun Baru Islam atau awal penanggalan Hijriah, merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.
Peristiwa hijrah Nabi adalah salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Kemudian hari itu ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan Hijriah atau kalender Islam, yakni 1 Muharam 1 Hijriah.

Saat itu adalah tahun ke-17 setelah peristiwa hijrah atau 3-4 tahun saat kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.
“Ada beberapa makna Tahun Baru Islam yang bisa menjadi renungan seluruh umat muslim di dunia,” ungkap Ustaz Ali.

Selaras dengan kajian tentang “ikrar” atau pengakuan, berdasar Kitab Nashaihul Ibad karangan Syekh Nawawi Al-Bantani yang menjadi rujukan pengajian rutinnya, antara lain menyadari waktu yang terus berjalan; kesadaran menghadapi ujian; dan semangat hijrah untuk hidup yang lebih baik.
“Selain berpuasa (Muharam), tradisi saat Asyura yaitu berzikir dan berdoa. Setelah doa akhir tahun dan doa awal tahun baru Hijriah, sebaiknya memang dilanjut dengan zikir Hasbiyallah atau Hasbunallah…” jelas Ustaz Ali.

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Puasa Muharam adalah sebaik-baik puasa selain di Bulan Ramadan. Puasa di Bulan Allah, Bulan Muharam disebutkan dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun.
Mengenai zikir “Hasbunallah”, Ustaz Ali menyebutkan, sebagaimana yang dianjurkan Al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad Al-Amir, mengutip keterangan Imam al-Ajhuri bahwa:
“Barangsiapa yang pada malam atau hari Asyura membaca wirid ‘Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wa nikman nashir’ 70 kali, insyaAllah sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah dari musibah dan hal yang buruk.”
Arti dari zikir “Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wa nikman nashir” adalah”Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.
Zikir “Hasbunallah”, lagi-lagi sangat relevan dengan bahasan seputar “ikrar” atau pengakuan penghambaan manusia kepada Allah.***