Sejak peluit babak pertama dibunyikan, pertandingan berlangsung dengan tempo cepat. Duel lini tengah tersaji dengan high pressing dan permainan bola pendek dengan satu-dua sentuhan.

REPORTER: Herry Santoso | EDITOR: Dwi Roma | MALANG | obyektif.id
PSIS Semarang kembali menelan kekalahan dari Arema FC dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2022) malam. Akibat kekalahan 1-2, Laskar Mahesa Jenar harus pulang tanpa membawa poin.
Arema FC memastikan kemenangan lewat gol dramatis di menit terakhir sebelum peluit panjang dibunyikan.

PSIS Semarang sempat unggul dulu melalui gol yang dilesakkan pemain berkebangsaan Jepang, Taisei Marukawa di menit 75, kemudian Arema FC membalas lewat Ilham Udin pada menit 80 dan kemenangan 3 poin Arema ditentukan oleh Sergio Silva menit 94.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, pertandingan berlangsung dengan tempo cepat. Duel lini tengah tersaji dengan high pressing dan permainan bola pendek dengan satu-dua sentuhan.
Di 10 menit pertama, Singo Edan memegang kendali permainan, dengan mengurung barisan pertahanan Mahesa Jenar. Pada menit ke-11, Arema FC mendapatkan peluang lewat Johan Alfarizi, meski belum bisa menggetarkan gawang PSIS.
PSIS pun merespons dengan cepat serangan Arema FC. Bermain tanpa striker dengan formasi false nine menumpuk pemain di sektor tengah, benar-benar membuat Arema FC tidak bisa mengembangkan permainannya.
Peluang dari Delvin dan Allie Sesay pun masih belum bisa membuat kiper Arema FC memungut bola dari gawangnya. Begitupun dengan Jonathan, yang sempat memberikan ancaman melalui tendangan bebasnya pada menit 40. Sayang, tendangannya mampu ditepis Maringa dan hanya bisa menghasilkan sepak pojok.
Dengan memainkan 3 bek dan menumpuk 5 gelandang di tengah saat proses penyerangan, PSIS memaksa para pemain Arema FC harus memainkan bola panjang dan bola pendek rapat dengan sentuhan cepat.
Ditunjang kegemilangan Redondo yang mengawal gawang PSIS, membuat pemain Arema FC hampir frustasi dan skor 0-0 bertahan sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, jual-beli serangan masih berlanjut. Kedua Tim sama-sama berhasrat untuk memetik kemenangan. Bahkan, Arema FC beberapa kali mengancam gawang PSIS.
Kesigapan Redondo dan kuatnya barisan belakang yang dipimpin Alie Sesay, untuk sementara membuat gawang PSIS tidak kebobolan.
Hingga menit ke-74, lewat sisi kanan barisan pertahanan Arema FC, Marukawa yang menggiring bola hingga bisa cut inside masuk ke area penalti lawan. Hanya sekali gocekan yang tenang, Marukawa memaksa Maringa memungut bola dari gawang. 1-0 untuk PSIS Semarang.
Karena tidak ingin dipermalukan di kandang sendiri, Arema FC melancarkan serangan melalui pergerakan kedua bek sayapnya yang harus “naik” untuk membantu serangan.
Gol penyeimbang pun akhirnya tercipta lewat proses bola mati yang diambil oleh Irsyad Maulana, lalu bola dikirim ke kotak penalti PSIS. Saat terjadi kemelut di depan gawang PSIS, Ilham Udin bisa memanfaatkan bola liar dengan tendangannya dan masuk. Skor menjadi 1-1.
Petaka pun terjadi, sebelum peluit akhir pertandingan dibunyikan. Lewat skema sepak pojok yang diambil cepat oleh Irsyad Maulana, Alfarizi yang menyundul bola, ternyata mengirm umpan ke Sergio Silva dengan kaki kanannya. Bola disepak ke mulut gawang dan gol. Arema FC akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 2-1.
“Setelah mencetak gol, kami lengah. Dua set piece membunuh kami, dan kami tidak layak mendapat hasil ini. Saya harap mengakhiri pertandingan dengan baik. Namun kita kalah. Tapi kita harus tetap kuat dan melakukan evaluasi. Tetap fokus untuk pertandingan berikutnya,” ujar Sergio Alexandre, pelatih PSIS Semarang saat jumpa pers usai pertandingan.
Di kubu lawan, pelatih Almeida menegaskan, Arema FC adalah tim yang lebih ingin menang pada laga ini.
“Kami tak kenal lelah dan kerja keras sampai usai dan kami mencetak banyak peluang pada pertandingan, meskipun hanya dua peluang yang mampu berbuah gol. Namun, ini sudah cukup bagi saya,” tegasnya, dengan wajah berbinar.***