Ajang Balas Dendam PSIS Semarang

Pertandingan bertajuk “Derby Biru Timur vs Biru Tengah” ini juga akan menjadi debut manis bagi Abel Camara di Arema FC dan Carlos Fortes yang membela PSIS Semarang.
Laga terakhir Arema FC saat harus menerima kekalahan dari Borneo FC.

REPORTER: Herry Santoso | EDITOR: Dwi Roma | SEMARANG | obyektif.id

LAGA seru bakal tersaji di pekan kedua BRI Liga 1 2022/2023. Arema FC siap menjamu “Saudara Biru Tengah” PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (30/7/2022), mulai pukul 18.15. Bertandang ke Kabupaten Malang, Laskar Mahesa Jenar berharap bisa mengemas poin penuh setelah pada pekan pertama hanya mampu menghasilkan 1 poin.

Begitupun Arema FC, yang ingin memetik kemenangan setelah di pertandingan sebelumnya dikalahkan Borneo FC. Bermain di depan publiknya sendiri, Arema FC dipastikan bakal all out untuk memberikan hasil positif.

Hasil seri didapat PSIS saat menjamu RANS Nusantara FC di Stadion Jatidiri Semarang di pekan pertama BRI Liga 1 2022/2023.

Selain kedua tim ingin memetik kemenangan pertama di gelaran Liga 1 2022/2023, pertandingan bertajuk “Derby Biru Timur vs Biru Tengah” ini juga akan menjadi debut manis bagi Abel Camara di Arema FC dan Carlos Fortes yang membela PSIS Semarang.

Fakta menarik berikutnya, di laga ini PSIS Semarang datang dengan membawa misi revans alias balas dendam setelah dalam babak semifinal Piala Presiden 2022 menelan dua kekalahan, baik kandang maupun tandang saat melawan Arema FC.

Duel ini juga akan menjadi pertemuan kelima bagi kedua tim di tahun ini. Sudah empat kali tumbang dari Arema FC, tentunya menjadi cambuk bagi PSIS Semarang untuk memperkecil rekor kekalahan.

Kedua tim hampir memainkan formasi yang sama dalam model penyerangan, dengan memanfaatkan kedua bek sayap.

Absennya Rizky Dwi, setelah menerima kartu merah saat melawan Borneo FC, bukan menjadi permasalahan di lini belakang Arema FC. Sebab, masih ada opsi antara Amat Figo atau Hasim Kipuw. Dalam pertemuan dengan PSIS di semifinal kedua Piala Presiden 2022, nama pertama cukup disiplin dan lugas dalam mengawal area kanan lini belakang Arema FC.

PSIS wajib menutup pergerakan lini tengah Arema FC, dengan kombinasi direct link antara lini belakang Arema FC melalui jembatan lini tengah antara Yamaguchi atau Evan Dimas, yang sekali sentuh akan diserahkan pada dua flank Singo Edan, yang kemungkinan akan diisi oleh Gian Zola dan Ilham Udin. Besar kemungkinan Dendi Santoso akan dibangkucadangankan.

Dewangga yang selalu menjadi pusat pemutus serangan lawan lewat lini tengah membutuhkan partner cover. Kabar baik, Eka Febri kemungkinan sudah bisa dimainkan setelah mengalami cedera. Dua pemain ini akan berjibaku untuk mematikan serangan melalui bola pendek dan memaksa Arema FC memainkan bola panjang.

Lini belakang PSIS juga patut mewaspadai pergerakan out position dari Abel Camara, yang hampir mirip posisinya dengan Carlos Fortes, yaitu menarik bek lawan untuk keluar dari zonanya dan kemudian memainkan direct pass ke pemain sayap ataupun bek.

Perbedaannya, Laskar Mahesa Jenar masih lemah untuk pergerakan pemain sayap. Begitupun saat melakukan serangan balik.

Pelatih Sergio Alexandre pasti akan mencoba beberapa variasi serangan terbaru. Permasalahan fisik, karena mengajak Arema FC untuk bermain cepat di kandangnya sendiri adalah sebuah kesalahan fatal.

Dengan pressing tinggi dari zona pertahanan Arema FC, yang biasa dilanjut serangan balik melalui proses build up dialirkan ke lini tengah, untuk memberikan jeda ataupun direct pass cepat kepada pemain depan melalui serangan sayap.

Bakal tersaji duel menarik, karena kedua tim sama-sama ingin menang dengan pola serangan yang bervariasi. Ini juga pembuktian bagi Carlos Fortes untuk menjebol gawang mantan timnya musim lalu. Sedangkan bagi Abel Camara, pertandingan ini bekal menjadi ajang unjuk kualitas bahwa dia lebih baik dari Fortes.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *