Gerakan Peduli Lingkungan ala Pelukis Dinding

Tema flora dan fauna bertujuan sebagai gerakan peduli lingkungan. Walaupun ada pembangunan dan pengembangan permukiman, tapi harus tetap mengingat tentang kelestarian alam.
Salah satu peserta lomba mural melukis sosok Nyai Kuning, ikon Flora Wisata Banyukuning. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

REPORTER: Herry Santoso | EDITOR: Dwi Roma | UNGARAN | obyektif.id

MENGUSUNG tema flora dan fauna, dengan menekankan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, Lomba Lukis Dinding (Mural) digelar untuk memeriahkan rangkaian soft opening Flora Wisata Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (17/7/2022).

Direktur Operasional Flora Wisata Banyukuning Pristiono Hartanto mengatakan, lomba yang sekaligus ajang reuni pelukis Indonesia ini dihelat setelah sekian lama tidak ada kegiatan akibat pandemi Covid-19. Lomba diikuti 25 peserta.

Pelukis dari komunitas Sketch Walk Semarang turut berpartisipasi dalam Lomba Mural Flora Wisata Banyukuning. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

“Pesertanya para pelukis, mewakili daerah masing-masing se-Jawa Tengah. Ada juga dari luar Jateng kami undang ke sini, bersama-sama, kumpul bareng, melukis bareng,” ujarnya.

Pristiono menerangkan, tema flora dan fauna sangat relevan dengan kampanye atau gerakan peduli lingkungan.

Tata sarmanta, pelukis asal Palembang ikut memeriahkan Lomba Mural Flora Wisata Banyukuning. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

“Tema flora dan fauna yang kami usung bertujuan sebagai gerakan peduli lingkungan. Walaupun ada pembangunan dan pengembangan permukiman, tapi harus mengingat tentang kelestarian alam,” tuturnya.

Tata Sarmanta, pendidik Sekolah Menengah Seni Rupa Palembang yang turut menjadi peserta, mengapresiasi lomba mural ini.

Tata melukis kaktus. Meski dihindari karena berduri, menurut dia, tanaman ini merupakan pohon yang antik dan unik.

“Untuk orang Jawa tanaman ini kan dihindari, karena berduri. Tapi karena dihindari oleh orang itu, saya pengin menggambarnya. Sebenarnya kaktus itu pohon yang antik, yang memunyai spesifikasi bagus untuk diungkapkan,” bebernya.

Penilaian lomba mural dilakukan oleh jajaran manajemen Flora Wisata Banyukuning dan sejumlah tokoh masyarakat. Lima karya mural terbaik bakal ditetapkan dan diumumkan tiga hari ke depan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *