Hadir ber-Safari Dakwah “Merajut Ikatan Batin dengan Ulama Tarim”, Habib Sholeh bin Yahya bin Muhammad Mauladdawilah dari Hadramaut, Yaman mengaku terkesan dengan Ponpes Jabal Nur, sebagai nama yang sangat indah dan memberkahi.
REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
PONDOK Pesantren (Ponpes) Jabal Nur, Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Jawa Tengah mendapat kunjungan Habib Sholeh bin Yahya bin Muhammad Mauladdawilah, Selasa (5/7/2022) siang. Siapa habib yang satu ini?
Ya, betapa pun kunjungan habib atau ulama dari Kota Tarim, Provinsi Hadramaut, Yaman ini tentu menjadi kejutan sekaligus “kado” istimewa bagi keluarga besar Ponpes Jabal Nur, terutama para santriwati.
Kehadiran Habib Sholeh bersama rombongan disambut dan diterima langsung Pengasuh Ponpes Jabal Nur Kiai Haji (KH) Ali Nurudin atau Ustaz Ali beserta istri, Hj Qona’ah, kerabat, dan sejumlah pengajar atau asatiz.
Tiba selepas zuhur, kehadiran Habib Sholeh merupakan bagian dari Safari Dakwah “Merajut Ikatan Batin dengan Ulama Tarim”-nya di Indonesia. Ponpes Jabal Nur menjadi salah satu jujugan, karena keunikan nama pondok pesantren putri ini.
Didampingi penerjemah, Husni bin Fauzi, Habib Sholeh dalam tausiyah singkatnya di depan para santriwati dan jajaran asatiz Ponpes Jabal Nur menyampaikan beberapa pesan, terutama terkait pemanfaatan waktu sebanyak mungkin dan sebaik-baiknya untuk belajar, membaca dan menghafal Alquran, serta berzikir dan berdakwah.
Dengan Bahasa Arab yang kental, Habib Sholeh mengingatkan, orang yang belajar Alquran itu diangkat derajatnya oleh Allah, diberi sesuatu yang agung, dan para pencari ilmu akan selalu didoakan malaikat. Singkatnya, mencari ilmu itu selaras dengan jalan menuju surga.
Di pengujung tausiyahnya, Habib Sholeh mengaku terkesan dengan Ponpes Jabal Nur, sebagai nama yang sangat indah dan memberkahi.
Sebab, Jabal Nur sama seperti nama gunung yang membentang di kawasan Hejazi, sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
“Gunung itu mendapat sebutan Gunung Cahaya. Semoga Ponpes Jabal Nur ini juga akan selalu mendapat nur atau cahaya kemuliaan dan keberkahan dari tempat Rasulullah SAW tersebut,” kata Habib Sholeh, mendoakan.
Salah satu area bersejarah di Jabal Nur adalah Gua Hira, yang menjadi tempat perenungan Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril berupa “Iqro”, ayat pertama dari lima ayat Surah Al-Alaq.
Saat menunaikan ibadah umrah atau haji, umat Islam yang datang ke Mekkah juga bisa mengedukasi diri dengan berziarah ke Jabal Nur.
“Alhamdulillah, Habib Sholeh sudi menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Ponpes Jabal Nur. Ini merupakan kehormatan dan keberkahan yang tak ternilai bagi saya dan seluruh santri yang ada di sini. Jazakumullah khairan katsiran,” ungkap Ustaz Ali.
Pengasuh Ponpes Jabal Nur KH Ali Nurudin mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan yang tak terhingga atas kehadiran Habib Sholeh bin Yahya bin Muhammad Mauladdawilah dari Hadramaut, Yaman di pondok pesantren yang diasuhnya.
Terkait nama Ponpes Jabal Nur, yang disebut Habib Sholeh sebagai nama yang indah dan memberkahi, Ustaz Ali tak bisa menafikan bahwa Jabal Nur merupakan nama pemberian Almarhum KH Dimyati Rois, yang sekaligus melakukan peletakan batu pertama, Mei 2010 silam. .
Safari Dakwah “Merajut Ikatan Batin dengan Ulama Tarim” tak hanya berkeliling dari satu kota ke kota lain, serta berdakwah keluar-masuk ruang-ruang tahanan maupun sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) di seantero Indonesia.
Dimulai sejak sebelum pandemi Covid-19, 2019 lalu, Habib Sholeh bin Yahya bin Muhammad Mauladdawilah bersama Safari Dakwah-nya juga bersyiar di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam.***