Istighotsah musabiat merupakan atau berisi doa-doa terbaik dari para waliyullah. Banyak manfaat, hikmah, dan berkah dengan amalan mulia ini.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
KIAI Haji (KH) Ali Nurudin atau akrab disapa Ustaz Ali kembali menggelar Istighotsah malam Sabtu Wage di Pondok Pesantren (Ponpes) Jabal Nur, Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (1/7/2022) malam.
Seperti biasa, kegiatan rutin melangitkan istighotsah musabiat ini diikuti ratusan jemaah, santri maupun warga masyarakat.

Ustaz Ali mengatakan, istighotsah musabiat merupakan atau berisi doa-doa terbaik dari para waliyullah.
Banyak manfaat, hikmah dan berkah dengan amalan mulia dari KH Dimyati Rois, yang diturunkan dari gurunya, KH Ahmad Ru’yat atau Mbah Ru’yat.
KH Ahmad Ru’yat mendapatkan amalan zikir musabiat ini dari gurunya, KH Idris, Jamsaren, Solo.

KH Idris mendapatkannya dari gurunya, KH Sholeh Darat, Semarang. Sedangkan KH Sholeh Darat mendapatkannya dari KH Nawawi Banten, yang mengamalkan dari kitab.
“Karena keistimewaan itulah, istighotsah musabiat menjadi pilihan dan rutin digelar di Ponpes Jabal Nur, setiap selapanan, Jumat malam Sabtu Wage. Di samping pengajian rutin bersama santri dan masyarakat, yang dihelat saban Jumat malam Sabtu, sepekan sekali,” ungkap Ustaz Ali.

Pada intinya, istighotsah adalah doa bersama yang bertujuan untuk meminta pertolongan dari Allah.
“Tujuan akhirnya adalah agar doa atau hajat-hajat kita dikabulkan, serta dihilangkan dan terlepas dari kesulitan maupun musibah,” tutur Ustaz Ali.

Dinamakan istighotsah musabiat, dikarenakan seluruh kalimat dibaca tujuh kali, dan yang dibaca adalah surah-surah pendek. Berasal dari Bahasa Arab sab’ah, yang artinya “tujuh”.
Di dalam Kitab Sahih Bukhari disebutkan, bacaan dalam musabiat adalah Surah Al-Insyirah tujuh kali, Al-Qadr tujuh kali, Al-Ikhlas tujuh kali, serta Al-Falaq dan An-Nas tujuh kali.
Sementara dalam Kitab Ihya Ulumuddin, bacaan dalam musabiat adalah Surah Al-Ikhlas tujuh kali, Al-Falaq tujuh kali, dan An-Anas tujuh kali.***