Langkah ini merupakan sebuah terobosan bagus untuk kampanye energi baru terbarukan dan mem-blowup insan atau kelompok masyarakat yang inovatif, utamanya dalam penyediaan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan.

REPORTER: Omegantoro | EDITOR: Dwi Roma | SEMARANG | obyektif.id
KAMPANYEKAN energi baru terbarukan (EBT), Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen melepas Tim Jelajah Energi di halaman Kantor Gubernur, Kota Semarang, Selasa (28/6/2022).
Peserta berasal dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi, Kabupaten/Kota, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), mahasiswa, dan media massa akan berkeliling ke daerah-daerah yang memiliki pengelolaan dan pemanfaatan baik terhadap EBT.

Dalam sambutannya, Wagub Taj Yasin menyebut langkah ini merupakan sebuah terobosan bagus untuk kampanye energi baru terbarukan dan mem-blowup insan atau kelompok masyarakat yang inovatif.
“Utamanya dalam penyediaan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan,” terang Taj Yasin.
Pertumbuhan penduduk, pembangunan, dan semakin berkembangnya sektor industri membuat kebutuhan energi semakin meningkat. Jika tidak ada langkah tepat dalam mengelola energi, maka akan terjadi krisis.
“Agar krisis energi tidak terjadi, perlu upaya diversifikasi dan konservasi energi serta sumber energi baru terbarukan,” lanjutnya.
Salah satu EBT yang melimpah adalah energi surya. Secara geografis, Jateng berada di daerah khatulistiwa dengan letak astronomis pada 100 Lintang Selatan. Pada posisi tersebut, Jateng mendapat intensitas penyinaran matahari 3,5 kwh/m2/hari sampai 4,67 kwh/m2/hari.
“Dengan intensitas penyinaran itu, seluruh wilayah Jateng dapat dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” ungkap Wagub.
Selain sinar matahari, Jateng juga melimpah potensi energi air. Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Jateng kurang lebih 386,32 megawatt.
Potensi tersebut berada di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Klaten, Magelang, Cilacap, Purworejo, Boyolali, Wonogiri, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang.
“Potensi panas bumi di Jawa Tengah secara hipotetik diperkirakan sebesar 2.500 megawatt atau 5,7% dari seluruh cadangan nasional sebesar 29.000 megawatt. Adapun yang sudah operasional di Dieng, dengan kapasitas kurang lebih sebesar 1 x 60 megawatt atau 5,1% dari kapasitas total nasional yang sebesar 1.189 megawatt,” urainya.
Pengembangan energi nonfosil juga dilakukan dengan memanfaatkan kotoran ternak dan limbah pabrik tahu, sebagai bahan untuk biogas.
Masyarakat Jateng sangat antusias dalam memanfaatkan energi ini. Terbukti, dalam pengembangan biogas di Boyolali dan Wonogiri. Melalui stimulus di beberapa demplot oleh pemerintah daerah dan organisasi nonpemerintah, masyarakat mau mengembangkan secara mandiri energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi sebagai pengganti LPG.
Wagub Taj Yasin mengimbau agar peserta Jelajah Energi Jateng juga aktif mengampanyekan EBT ini di semua tempat yang akan dilalui maupun dikunjungi Tim Jelajah Energi, sehingga masyarakat bisa semakin tahu dan tertarik dengan EBT.
Keberhasilan dalam mengembangkan EBT, nantinya akan menambah kesejahteraan masyarakat, karena mereka bisa menghemat biaya energi hingga 30 persen. Di samping itu juga dapat menekan kerusakan lingkungan.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan, kegiatan Jelajah Energi ini dilaksanakan untuk mendukung program transisi energi Jawa Tengah menuju kedaulatan energi nasional.
Kegiatan yang akan berlangsung selama empat hari, 28 Juni-1 Juli 2022 ini antara lain akan menyambangi Cilacap, untuk melihat bagaimana sampah yang dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa menjadi energi untuk konsumsi industri semen.
Tim Jelajah Energi juga akan melihat bagaimana rumah sakit memanfaatkan PLTS, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah untuk pertanian di Banyumas.
“Semua rangkaian ini dimaksudkan agar menjadi greget bagi semua, sehingga harapan menuju masyarakat transisi energi bisa berhasil,” tandasnya.***