Ada Penampakan Sosok Bung Karno di Persawahan Warga

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya. Selain untuk memperingati Bulan Bung Karno, karya seni tersebut juga bisa jadi jujugan wisata di kampungnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengabadikan “lukisan padi” Bung Karno dengan ponselnya.

REPORTER: Omegantoro | EDITOR: Dwi Roma | UNGARAN | obyektif.id

SEMPAT viral dengan membuat gambar wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Maret lalu, melalui media padi di area persawahan, kini “seniman tani” Sidik Gunawan menggarap lukisan serupa: sosok Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Aksi “melukis” sang Proklamator bermedia padi di area persawahan yang dilakukan “seniman tani” asal Kabupaten Semarang ini dipamerkan saat upacara wiwitan di Kampung Wisata Dewi Sri, Desa Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Sidik Gunawan dalam upacara wiwitan di Kampung Wisata Dewi Sri, Desa Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Upacara wiwitan yang digelar sebagai bentuk persembahan tradisional warga sebelum menggelar panen padi itu turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain melukis sosok Bung Karno di area persawahan, warga juga membuat tulisan “Vivere Pericoloso” –dalam frasa Italia yang benar Vivere Pericolososamente— yang bisa diartikan “hidup penuh bahaya” atau “hidup menyerempet bahaya”.

“Vivere Pericolososamente’ digunakan Bung Karno sebagai judul pidato kenegaraannya dalam peringatan HUT Ke-19 Republik Indonesia, 1964 silam.

Sidik Gunawan menuturkan, proses melukis Bung Karno di sawah tersebut dimulai sejak sebulan lalu, tepatnya 22 Mei 2022. Selama melukis, Sidik mengaku dibantu oleh berbagai kelompok. Tak hanya masyarakat kampung wisata setempat, tapi juga mahasiswa.

“Sebenarnya belum begitu sempurna, dua pekan baru mulai rapat dan terlihat jelas,” ungkapnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya. Selain untuk memperingati Bulan Bung Karno, karya seni tersebut juga bisa jadi jujugan wisata di kampungnya.

“Di Bulan Bung Karno ini kita persembahkan sebuah karya dari masyarakat, dari aktivis, dari petani yang bisa membuat lanskap dari padi, tanaman pangan yang kita butuhkan sehari-hari menjadi satu bentuk artistik dengan wajah Bung Karno,” kata Ganjar.

Dia menilai, karya lanskap ini adalah wujud ekspresi masyarakat dalam memperingati sekaligus menghormati jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Sebuah karya yang dipersembahkan bahwa kelompok tani desa wisata dan masyarakat itu juga punya satu imajinasi, satu ekspresi dalam rangka perayaan Bulan Bung Karno dan ini diwujudkan dalam bentuk karya yang luar biasa,” ujarnya.

Ganjar begitu bangga dengan keterlibatan seluruh komponen masyarakat untuk memperingati Bulan Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno. Beragam kegiatan dilakukan sejak awal bulan.

“Ada lomba pidato, lomba desain, kemarin ada yang menari dan ada juga yang haul. Lalu bikin konser. Hari ini diakhiri dengan ada satu desain panjang sekali, waktunya butuh lama, saya kira sudah sebulan lebih mereka menyiapkan itu,” ungkap Ganjar, yang berkali-kali mengabadikan “lukisan padi” sosok Bung Karno dengan kamera ponselnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *