Mereka menjadi bukti betapa metode pendidikan dalam pembelajaran Alquran di Ponpes Jabal Nur tak perlu diragukan lagi, terutama dalam mencetak generasi qur’ani. Mereka benar-benar fasih dan lancar dalam melantunkan ayat demi ayat suci Alquran.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
SEBANYAK 31 santriwati mukhatimat atau wisudawati tampil mengesankan saat melantunkan ayat-ayat suci Alquran di acara Haflah Akhirussanah Khotmil Qur’an Ke-5 & Haul Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur di aula ponpes setempat di Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (28/2/2022) siang.

Rangkaian Haflah Akhirussanah Khotmil Qur’an Ke-5 kali ini dibuka dan diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran beserta Shalawat Nabi oleh Ustaz Rohman Arifina, prosesi khotmil qur’an, tahlil bil ikhtisar dipimpin Ustaz Muhammad Mujib, serta sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia Lu’lu’ah Aulawiyah, Ketua Pondok Ida Zuhrotunnisa, Perwakilan Wali Santri Ahmad Taufiq, dan Kepala Madrasah Salafiyah Mu’alimat Al Asya’ari Ustaz Khalimi Salim.

Selepas prosesi wisuda, acara diisi dengan demonstrasi santriwati berupa Nadhom Imriti dan Nadhom Alfiyah diiringi Rebana Al-Syukarol. Rangkaian acara dipungkasi dengan tausiyah dan doa penutup oleh Pengasuh Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur Kiai Haji (KH) Ali Nurudin.
Terbagi dalam tiga kategori mukhalimat, yaitu Bil Ghoib sebanyak 3 orang, Bin Nadhor (4 orang), dan 24 orang di kategori Juz Amma, lantunan ayat-ayat suci Alquran ke-31 santriwati lulusan itu berhasil memukau ratusan tamu undangan, termasuk orang tua maupun wali santri.

Mereka menjadi bukti betapa metode pendidikan dalam pembelajaran Alquran di Ponpes Jabal Nur tak perlu diragukan lagi, terutama dalam mencetak generasi qur’ani. Mereka benar-benar fasih dan lancar dalam melantunkan ayat demi ayat suci Alquran.
Tak mengherankan jika sebagian besar dari para santriwati yang diwisuda mengaku bersyukur dan bercita-cita menjadi hafizah atau penghafal Alquran. Sebut saja, salah satunya adalah Azzahra Rizki Salsabila.

Didampingi kedua orangtuanya, Muslikhun-Imatun, santriwati asal RT 01/RW 02 Sabetan, Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu yang juga tercatat sebagai siswi Kelas I SMA Negeri 1 Kendal ini tak henti-henti bersyukur atas kelulusannya.
“Alhamdulillah, saya senang dan bangga bisa wisuda Bin Nadhor. Saya ingin terus belajar, agar bisa menjadi hafizah yang baik,” ujarnya.

Kisah serupa juga terjadi pada Sekar Ayu Prameswari. Seolah sulit berkata-kata, putri pasangan Muhammad Abduh-Masri’ah yang beralamat di Dukuh Miri, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan ini pun berniat menjadi hafizah.
“Saya senang. Saya pengin kelak bisa jadi hafizah,” cetus Sekar Ayu Prameswari, yang juga merupakan lulusan MTs Al Wathoniyyah Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, 2017 silam.

Kepada para santriwatinya yang diwisuda, Pengasuh Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur KH Ali Nurudin saat memberikan tausiyah singkatnya, mengingatkan sekaligus berpesan agar mereka bisa selalu memberikan manfaat dan terus mensyiarkan Alquran di lingkungan masing-masing.
Bahkan, ulama yang akrab disapa Ustaz Ali ini berulang kali menyinggung khusus mengenai kebiasaan santri putri yang dinikahkan atau menikah setelah lulus.

“Santriwati yang sudah lulus, biasanya diboyong untuk dinikahkan. Untuk itu, semoga mereka bisa senantiasa menjaga dan mempraktikkan ilmu atau syariat-syariat dalam Alquran, sehingga bisa menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah,” tutur Ustaz Ali.
Didapuk menjadi perwakilan orangtua atau wali santri, Dr Ahmad Taufiq MAQ merasa bersyukur dan bangga anaknya bisa menjadi bagian atau menimba ilmu keagamaan, khususnya tahfiz Qur’an di Ponpes Jabal Nur yang menempatkan KH Dimyati Rois selaku pelindung.

Anjalaina Awalia Umah, putrinya yang juga masih tercatat sebagai siswi Kelas II SMP NU 03 Islam Kaliwungu, menjadi wisudawati Juz Amma.
Atas nama wali santri, dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Kabupaten Tegal ini tak meragukan lagi kualitas dan kompetensi para santriwati yang dididik di Ponpes Jabal Nur.

“Saya atas nama orangtua/wali santri, mengucapkan terimakasih kepada Pengasuh Ponpes Jabal Nur KH Ali Nurudin dan para asatiz di sini. Kami bersyukur, karena di sini juga tersedia Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menambah kompetensi anak-anak kami, para santri,” ungkapnya.
Haflah Akhirussanah Khotmil Qur’an Ke-5 & Haul Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur berlangsung meriah dan lancar. Sebab, meski digabung dalam satu tajuk acara, pelaksanaan wisuda dan acara Haul Ke-24 KH Sukhaimi, ayahanda Ustaz Ali tetap diberi jeda atau beda waktu. Wisuda siang hingga sore, sementara haul berlangsung malam selepas isya’ sampai selesai.

Haflah Akhirussanah Khotmil Qur’an Ke-5 kali ini diiikuti seluruh 31 wisudawati dan dihadiri para orangtua/wali, jajaran asatiz atau ustaz-ustazah, serta Pengasuh Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur KH Ali Nurudin dan ratusan tamu undangan.***