Sogantara Maju Jaya harus terus berkegiatan dan menebarkan kemanfaatan. Jika tidak ada keberlanjutan kemanfaatannya, percuma saja organisasi atau komunitas relawan ini didirikan.

REPORTER: Arif Suprayogi & Dwi NR | EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
JANGAN hidup jika tidak memberikan kemanfaatan kepada orang lain. Khairunnas anfauhum linnas, kata sebuah hadis. Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya.
Demikian pesan tegas Kiai Haji (KH) Mustamsikin, ulama sekaligus mantan Wakil Bupati Kendal dalam tausiyah “tujuh menit” usai memimpin Istighotsah atau Doa Bersama untuk Korban Erupsi Gunung Semeru yang digelar Sogantara Maju Jaya di Aula Yayasan Yatim Piatu & Dhuafa Al Ikhlas Al Asyariyyah, Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Ahad (19/12/2021).

Mustamsikin mengingatkan, Sogantara Maju Jaya harus terus berkegiatan dan menebarkan kemanfaatan. Jika tidak ada keberlanjutan kemanfaatannya, percuma saja organisasi atau komunitas relawan ini didirikan.
Menurutnya, kegiatan awal Sogantara Maju Jaya sudah cukup bagus, dengan menggelar istighotsah dan memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

Mustamsikin siap mendukung penuh Sogantara Maju Jaya, karena prinsip yang selalu dipegang adalah jangan hidup kalau tidak bisa memberikan kemanfaatan bagi orang lain.
“Seratus persen saya dukung Sogantara Maju Jaya, atau organisasi manapun, sepanjang ia bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, karena saya bagian dari masyarakat,” tegas Mustamsikin.

Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat (MPP) Sogantara Maju Jaya Adi Joko Prastowo menyebut tausiyah “tujuh menit” Mustamsikin tersebut benar-benar singkat dan menyengat, sehingga justru melecut organisasi atau komunitas relawan yang berisi sekumpulan tokoh ini untuk lebih solid dan bermanfaat.
Adi Joko Prastowo menjelaskan, Sogantara Maju Jaya berfokus pada empat pemberdayaan, yakni pemberdayaan di bidang kewirausahaan dan ekonomi kreatif, utamanya usaha mikro kecil menengah (UMKM); pemberdayaan seni budaya; pemberdayaan peran pemuda dan wanita agar bisa lebih berkiprah untuk negeri; serta pemberdayaan bidang sosial dan kesehatan masyarakat.

“Pada prinsipnya kami mengidolakan ketokohan Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dengan program-programnya bagi pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat,” terang Adi Joko Prastowo.
Meski baru didirikan 1 Desember 2021, Sogantara Maju Jaya bertekad memberikan kebaikan bagi negeri. Selain doa bersama untuk korban erupsi Gunung Semeru, kegiatan kali ini juga merupakan doa akhir tahun untuk keselamatan Indonesia.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Sogantara Maju Jaya Kabupaten Kendal Bambang Apriyanto menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari relawan yang ingin memberikan sumbangsihnya meski sebatas melalui doa.
“Meski sedikit, semoga bisa lebih banyak makna dan manfaat bagi negeri ini,” ujar Bambang.

Dia berharap, istighotsah ini menjadi berkah untuk korban erupsi Gunung Semeru dan Sogantara Maju Jaya bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Merupakan akronim “Sobat Ganjar Nusantara,” Sogantara Maju Jaya mengusung visi “Membentuk organisasi relawan yang terorganisir dan terlegalisasi dari pusat, provinsi, daerah, hingga perdesaan, untuk bisa mendorong Ganjar Pranowo agar mendapat rekomendasi pencapresannya dari partai yang menaunginya dan atau partai-partai lain yang memungkinkan”.

Sedangkan misi Sogantara Maju Jaya adalah “Mengoordinir berbagai elemen masyarakat, tidak memandang partai, kelompok, ataupun golongan, untuk bisa bergerak bersama memperjuangkan Ganjar Pranowo menjadi penerus Presiden Jokowi 2024-2029.
Sogantara Maju Jaya rencananya baru akan dideklarasikan di kawasan Obyek Wisata Curug Sewu Kendal, pada Januari atau Februari 2022 mendatang.***