Cafe Telo D-9 merupakan pengembangan usaha dari Singkong Keju D-9, yang mengusung tagline “The Most Delicious Telo Goreng in Town.” Letak kafe ini berada persis di sisi kiri, berdampingan dengan outlet usaha induknya itu.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id
JIKA berkunjung ke Kota Salatiga, yang terbayang pasti bakal membawa pulang oleh-oleh enting-enting gepuk, sebagai makanan khas andalan kota sejuk ini. Tapi itu dulu. Kini, aneka olahan Singkong Keju D-9, pantang untuk tidak dijadikan bawaan pulang.

Kiai Haji Raden (KHR) Abah Sulthon Basyaiban mengaku langsung kesengsem atau tergila-gila dengan menu Cafe Telo D-9 pada kunjungan pertamanya di kafe yang terletak di Jalan Argowiyoto I No. 8A, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah ini, sepulang melakukan perjalanan melewati Kota Salatiga, Rabu (10/11/2021).
“Makanan di sini semuanya unik dan enak. Padahal semuanya berbahan baku telo atau singkong,” kata Abah Sulthon, pimpinan Padepokan Ki Ageng Sendang sekaligus Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Tajam Semarang ini.

Didampingi sejumlah jemaahnya, salah satunya Dwi Faturochman, Abah Sulthon mencoba beberapa varian menu berbahan singkong di Cafe Telo D-9.
Cafe Telo D-39 merupakan pengembangan usaha dari Singkong Keju D-9, yang mengusung tagline “The Most Delicious Telo Goreng in Town.” Letak kafe ini berada persis di sisi kiri, berdampingan dengan outlet usaha induknya itu, yang dibuat khusus untuk menemani keluarga yang sedang berbelanja oleh-oleh.

Selaras namanya, singkong keju merupakan menu andalan di tempat ini. Ya, makanan berbahan dasar singkong atau telo dalam bahasa Jawa, yang diolah menggunakan bumbu dicampur keju dengan beberapa varian rasa.
Bahan baku berkualitas yang dicampur dengan bumbu spesial, menjadikan singkong dapat disulap menjadi beberapa produk olahan yang cukup berkelas dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada sekadar direbus atau digoreng.

Sebagai salah satu pusat makanan berbahan singkong yang sangat terkenal di Salatiga, Cafe Telo D-9 maupun Singkong Keju D-9 berhasil menjadikan singkong sebagai makanan lezat, nikmat, berkelas, dan banyak dicari pengunjung dengan tawaran yang tak kurang dari 20 jenis variasi olahan.
Di Cafe Telo D-9 maupun Singkong Keju D-9, penikmat kuliner bisa menemukan varian makanan tradisional olahan singkong seperti gemblong cothot, lentho, timus, klenyem, dan rolade.

Kemudian ada varian olahan kekinian, Singkong Keju Original, Singkong Keju Cokelat, Singkong Sambal Matah, Pancake Telo, Burger Telo, Kolak Singkong, Cream Sup Telo, dan masih banyak varian lainnya.
Dari sekian varian itu, Singkong Siap Goreng (SSG) frozen merupakan produk utama yang paling laris untuk oleh-oleh pengunjung.

Sang pemilik, Hardadi memulai usaha Singkong Keju D-9 pada akhir 2009 dengan modal terbatas. Sebelum memulai bisnis singkongnya, dia berjualan nasi dengan pikiran seandainya tidak laku, keluarganya masih bisa makan.
Sedikit demi sedikit, keuntungan yang didapatnya dikumpulkan dan digunakan untuk modal membeli minyak goreng, keju, dan singkong.

Saat ini, omzet usaha Hardadi mencapai 6 ton singkong per hari, dan bisa melonjak saat libur panjang atau Lebaran.
Bahan baku Singkong Keju D-9 didatangkan langsung dari daerah Wonosobo, Magelang, Temanggung, serta beberapa daerah di seputar Salatiga. Hanya singkong berkualitas super yang digunakan di sini.

“Jika bahan baku singkongnya kurang bagus, rasanya tidak akan maksimal. Kami tidak akan menggunakan bahan seperti itu,” tutur Suyadi, mertua dari Diah Kristanti, istri Hardadi yang turut menerima dan melayani rombongan Abah Sulthon.
Gagasan awal memulai usaha Singkong Keju D-9 didapatkan Hardadi di balik jeruji besi.

Ya, Hardadi pernah merasakan tinggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surakarta karena penyalahgunaan narkoba. Pada awal 2009, dia tertangkap polisi dan diganjar hukuman 6 bulan penjara.
Nama D-9 diambil dari nama sel huniannya di Lapas Kelas I Surakarta. Blok D adalah Blok Narkoba dan 9 adalah nomor sel tempat Hardadi mendekam sebagai pesakitan.

Pengalaman kelam tersebut membuat Hardadi merasa sangat bersalah terhadap keluarga dan kedua orangtuanya. Inilah yang membuatnya bertekad harus berubah menjadi lebih baik setelah bebas.
Berkat dukungan keluarga yang sangat kuat, terutama Diah Kristanti, istrinya, mendorong Hardadi kembali bangkit dan menjadikan pengalamannya sebagai pelajaran berharga.

Bahkan di outlet-nya, Hardadi memajang contoh-contoh benda atau piranti seputar narkoba, untuk selalu mengingatkan dirinya dan mengedukasi pelanggannya agar berhati-hati dan waspada jika di rumahnya ditemukan benda-benda seperti itu.
Kini, tekad kuat Hardadi berbuah sukses bisnis Singkong Keju D-9. Bermotto hidup “Beribadah sambil Bekerja,” dia juga turut memberdayakan sekitar 120 warga atau tetangga sekitarnya, sebagai karyawan. Termasuk telah memberangkatkan beberapa di antara mereka umrah ke Tanah Suci.

Hardadi juga mewajibkan karyawannya yang beragama Islam untuk selalu salat 5 waktu. Jika ada di antara mereka tidak melaksanakan salat, maka dia tak segan menyarankan untuk berhenti bekerja padanya.
Atas kesuksesan Cafe Telo D-9 dan Singkong Keju D-9, sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terbesar di Kota Salatiga, Kampung Argowiyoto akhirnya dikukuhkan menjadi Kampung Singkong oleh Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo secara virtual dari Yogyakarta, Kamis (30/9/2021) lalu.

Pengukuhan Kampung Singkong Argowiyoto dihadiri Wali Kota Salatiga Yuliyanto dan Sekjen Masyarakat Singkong Indonesia Heri Soba.
Dalam hal pemasaran produk, Cafe Telo D-9 maupun Singkong Keju D-9 masih menggunakan metode datang langsung ke outlet atau melakukan pemesanan melalui telepon, karena masih fokus memenuhi permintaan pelanggan yang cukup banyak setiap harinya. Pelanggan berasal dari Semarang, Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, hingga luar Jawa.

“Produk yang biasanya dipesan dan dikirim kepada pelanggan adalah Singkong Keju original frozen yang siap goreng,” beber Diah Kristanti Hardadi.
Dibuka saban hari, mulai pukul 07.00-20.00, saat ini Cafe Telo D-9 maupun Singkong Keju D-9 belum membuka agen atau reseller resmi, meskipun banyak pihak yang ingin mendaftar. Mereka yang ikut memasarkan masih menggunakan sistem beli putus dengan risiko ditanggung sendiri.

Bagi yang penasaran dengan varian olahan singkong khas andalan Kota Salatiga ini, bisa melihat di akun media sosial Cafe Telo D-9 maupun Singkong Keju D-9: cafe telo D9 atau singkong keju D9 (facebook) dan cafetelo_D9 (Instagram).***