Bupati Dico M Ganinduto menegaskan, saat ini semua unsur harus selalu waspada dan tanggap terhadap bencana yang bisa datang kapan saja.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
PEMERINTAH Kabupaten Kendal malalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal menggelar Apel Siaga Bencana 2021-2022 di Lapangan Desa Korowelang, Kecamatan Cepiring, Kamis (4/11/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kendal Dico M Ganinduto beserta Wakil Bupati Windu Suko Basuki, Sekda Moh Toha, serta beberapa OPD terkait, dan diikuti anggota TNI-Polri, BPBD, Satpolkar, SAR, Dishub, dan Forkopimcam Cepiring, juga Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Cepiring.

Bupati Kendal selaku Inspektur Apel Siaga Bencana dalam sambutannya meminta semua dinas atau badan atau satuan terkait, dalam gerakan, tindakan, dan informasi yang menyangkut bencana alam dan yang terdampak bencana, harus tepat dan akurat.
”Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, memang kita harus mempersiapkan semua. Termasuk informasi yang terintegrasi dari layanan 112 yang sudah kita luncurkan, agar semua informasi dapat diserap dan tersalurkan dengan baik,” katanya.

Bupati Dico M Ganinduto menegaskan, saat ini semua unsur harus selalu waspada dan tanggap terhadap bencana yang bisa datang kapan saja.
Selain itu, Dico juga minta mulai dari tingkat dusun, desa, dan kecamatan untuk terus melakukan koordinasi dan memberikan informasi akurat apapun yang terjadi di wilayah masing-masing.

Dico menyampaikan hal itu terkait bencana yang menimpa Kabupaten Kendal pada musim hujan tahun ini. Setidaknya sudah 31 kejadian bencana banjir selama 2021.
“Saya berharap, dengan meningkatkan kewaspadaan di segala sektor, dapat menekan terjadinya bencana banjir yang berakibat kerusakan dan kerugian materi bagi masyarakat Kendal,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan simulasi penanganan kejadian bencana alam angin puting beliung disertai hujan deras, yang membuat beberapa pohon tumbang menimpa rumah warga.
Simulasi dimulai dari laporan warga kepada layanan 112, tentang kejadian bencana puting beliung di desanya. Kemudian dari operator langsung menghubungi pihak-pihak terkait untuk penanganan bencana tersebut.
Kemudian petugas dari unit BPBD, SAR, dan tenaga medis sigap dan tanggap mendatangi tempat kejadian. Akibat dari kejadian puting beliung, beberapa warga menjadi korban karena tertimpa pohon dan harus dilarikan ke rumah sakit oleh tim dari BPBD dibantu SAR dan relawan.
Dalam simulasi tersebut diperagakan beberapa cara mengevakuasi warga korban bencana, yang benar sesuai SOP.
Dimulai dari pembersihan pohon yang tumbang, mengamankan korban yang tertimpa pohon, baik yang di rumah maupun di jalan, dan membawa para korban ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
Petugas dari BPBD Kabupaten Kendal, Khaerul kepada Bupati menyampaikan beberapa kelengkapan yang harus dipakai oleh petugas saat menangani berbagai kejadian bencana.
Mulai dari alat pencarian, penyelamatan, dan evakuasi, seperti baju alat pelindung diri (APD) lengkap dengan helm dan sepatu boot, rescuer tub, ring boy, tali rescuer, vertical rescue, gergaji mesin, breathing apparatus, serta alat pemotong baja dan beton.
Selanjutnya juga dijelaskan, ada berbagai macam perahu karet lengkap dengan pompa, mesin perahu dan dayung, juga perlengkapan lainnya, termasuk pergudangan dan penunjang lainnya.
“Kemudian ada juga alat kebutuhan dasar seperti berbagai macam tenda, peralatan dapur, berbagai macam tandu. Selain itu juga peralatan penerangan seperti lampu senter, lampu sorot halogen dengan berbagai ukuran genset,” papar Khaerul.
Sebagai penutup, Khaerul juga melaporkan kepada bupati, peta daerah rawan bencana di Kabupaten Kendal dan penanganan bencana selama kurun waktu Januari-Oktober 2021.
Dipaparkan, selama periode tersebut, di antaranya bencana banjir ada 31 kejadian, tanah longsor 47 kejadian, pohon tumbang 38 kejadian, angin kencang/puting beliung 11 kejadian, gempa 4 kejadian, kekeringan 3 kejadian, dan kebakaran hutan/lahan 5 kejadian, serta 12 kejadian lainnya.
“Dari kejadian bencana tersebut, tercatat ada 696 rumah terendam, 24 rumah rusak ringan, 18 rusak sedang, 10 rusak berat. Selain itu juga mengakibatkan 56 kios pasar hangus, serta jalan ambles atau terputus dan polusi udara,” tandasnya.***