Untuk pelaksanaan program rutin pemeliharaan drainase kali ini, DPUPR Kendal menerjunkan 30 personel, dibantu jajaran DLH 10 personel, serta Muspika Kaliwungu, termasuk dari Pemerintah Desa Krajankulon dan ormas Pemuda Pancasila.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
MENGANTISIPASI banjir akibat sumbatan atau pendangkalan saluran air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal menggelar pemeliharaan drainase di sepanjang Jalan KH Asy’ari dan sejumlah jalan lain hingga kawasan Masjid Agung Al Muttaqin, Desa Krajankulon, Kecamatan Kaliwungu, Rabu (3/11/2021).

Kepala DPUPR Kabupaten Kendal Sugiono didampingi Kasi Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Furqan Wicaksana, Kasi Operasi Pemeliharaan (OP) Irigasi dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Devi Miardianita, serta Mandor Limbah Cipta Karya Ahmad Johan turut terjun langsung memantau kegiatan.

Pembersihan saluran air yang merupakan program rutin pemeliharaan drainase perkotaan dan saluran irigasi ini dimulai dari sisi timur Pasar Gladak, Kampung Jukungan, Jalan KH Asy’ari, lalu ke Kampung Sawahjati, Jalan Pandean, Kampung Sarean, hingga di kawasan Masjid Agung Al Muttaqin.

Kasi OP Irigasi dan Konservasi SDA Devi Miardianita menjelaskan, untuk pelaksanaan program rutin pemeliharaan drainase kali ini, DPUPR Kendal menerjunkan 30 personel, dibantu jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 10 personel, serta Muspika Kaliwungu, termasuk dari Pemerintah Desa Krajankulon dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila Kaliwungu.

Devi menyebut, pihaknya mengestimasikan pelaksanaan program pemeliharaan drainase di Desa Krajankulon ini bakal tuntas dalam sepekan ke depan. Selanjutnya, program serupa akan merambah ke desa-desa lain di Kecamatan Kaliwungu maupun kecamatan-kecamatan lainnya.

Kasi Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Furqan Wicaksana mengungkapkan, kawasan yang menjadi sasaran program pemeliharaan kali ini merupakan titik tertinggi banjir di wilayah Kecamatan Kaliwungu.

Tidak mengherankan, karena pelaksanaan normalisasi ini sempat terkendala oleh drainase-drainase yang rata-rata tertutup plat-plat beton yang digunakan sebagai jembatan di depan rumah atau pertokoan setempat. Akibatnya, menurut Furqan, sedimentasi atau sumbatan sulit dibersihkan.

Terhadap kendala-kendala itu, Furqan meminta dukungan dan kerja sama kepada Muspika Kaliwungu, khususnya Pemdes Krajankulon untuk intensif menyosialisasikan agar masyarakat tidak menutup drainase secara permanen, melainkan harus menyediakan man hole atau lubang untuk orang bisa masuk ke saluran itu, berupa grill dari besi atau baja.

Kepala Desa (Kades) Krajankulon Abdul Latif yang turut memantau kegiatan normalisasi drainase itu, langsung menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti saran dan masukan dari pihak DPUPR Kendal, dengan lebih masif menyosialisasikan penyediaan man hole dan pemasangan grill bagi warganya.

Kades Abdul Latif menyampaikan terima kasih kepada DPUPR Kendal bersama Muspika Kaliwungu, dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan program pemeliharaan drainase di wilayah Desa Krajankulon ini.
Senada, Mandor Ahmad Johan juga mengaku sangat terbantu, sehingga “pasukan pembersih selokan” yang diboyongnya menjadi semakin bersemangat dalam melaksanakan tugas demi keterwujudan lingkungan yang sehat dan bebas dari banjir.***