Melalui istighotsah maupun “Ngopi bareng Ustaz Ali” ini, Ustaz Ali berharap bisa semakin mensyiarkan amar makruf nahi munkar, sehingga Allah senantiasa melimpahkan keselamatan dan keberkahan bagi jemaah, juga seluruh muslimin dan muslimah.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
SETELAH absen selama kurang lebih dua tahun akibat deraan pandemi Covid-19, Kiai Haji (KH) Ali Nurudin atau akrab disapa Ustaz Ali kembali menggelar sekaligus memimpin istighotsah di kediamannya di Bukit Jabal, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021) malam.
Selama ini, sejak jauh sebelum pandemi, istighotsah atau doa permohonan keselamatan kepada Allah secara berjemaah ini rutin digelar saban Jumat malam Sabtu Wage, setiap selapan atau 35 hari sekali.

Meski merupakan gelaran pertama pasca-pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), istighotsah kali ini tetap mampu menjadi magnet bagi ratusan masyarakat atau jemaah dari seputar Kaliwungu, Kendal untuk mengikutinya.
Dimulai selepas Isya atau sekira pukul 19.30 hingga tuntas pukul 21.00, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat, istighotsah berlangsung lancar dan khidmat.

Ratusan jemaah, baik santri dan masyarakat terlihat menyesaki ruang tamu dan halaman depan kediaman Ustaz Ali, hingga meluber ke jalanan depan dan sekitar Masjid Jabal Nur, yang berdiri berdampingan dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur.
Mereka berbaur, bersungguh-sungguh mengikuti istighotsah dan mengaminkan panjatan doa keselamatan yang dipimpin Ustaz Ali. Masing-masing jemaah bisa menikmati semangkuk nasi gulai kambing dan sebungkus plastik teh hangat yang dibagikan, sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Ustaz Ali mengatakan, istighotsah rutin ini menggunakan zikir musabi’ah sebagaimana yang biasa diamalkan KH Ahmad Rukyat (Mbah Rukyat), Kaliwungu; sebelumnya dari KH Idris (Mbah Idris), Jamsaren, Solo; dan sebelumnya lagi dari KH Sholeh Darat (Mbah Soleh Darat), Semarang, hingga puncaknya merupakan ajaran Rasulullah Muhammad SAW.
Pengasuh Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur ini menjelaskan, ciri zikir musabi’ah adalah membaca serba tujuh kali, meliputi Surah Al-Fatihah serta Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Surah An-Nas. Semuanya, masing-masing dibaca sebanyak 7 kali.

Walaupun ada beberapa macam zikir untuk istighotsah, alasan Ustaz Ali menggunakan zikir musabi’ah tak lain karena ketakziman pada ajaran gurunya, KH Dimyati Rois yang juga biasa mengamalkan zikir istighotsah tersebut.
Usai istighotsah, Ustaz Ali melanjutkan kegiatan produksi “Ngopi bareng Ustaz Ali,” sub-konten video untuk hadir rutin di kanal YouTube obyektif, yang merupakan link media obyektif.id.

“Ngopi” merupakan akronim dari “Ngaji-Olah Pikir” atau selengkapnya menjadi “Ngaji-Olah Pikir bareng Ustaz Ali” alias “Ngopi bareng Ustaz Ali.”
Sub-konten video ini berisi tausiyah ringan, membahas tentang berbagai hal, mulai kehidupan, ilmu pengetahuan, alam, sosial, seni, budaya, teknologi, hingga ketuhanan yang didasarkan pada kajian agama. “Ulama Berpancasila” dipilih menjadi tema atau judul untuk tayangan perdana.

Dalam penggarapannya, karena hampir selalu di malam hari sambil ngopi atau minum kopi, maka sub-konten video ini disepakati ditajuki “Ngopi bareng Ustaz Ali.”
“Ngopi bareng Ustaz Ali” digagas spontan selepas gelaran acara tasyakuran #eksistensitanpasisi 1 Tahun obyektif.id di teras depan kediaman sekaligus Ponpes Putri Tahfidzul Qur’an Jabal Nur, Ahad (10/10/2021) lalu.

Melalui istighotsah maupun “Ngopi bareng Ustaz Ali” ini, Ustaz Ali berharap bisa semakin mensyiarkan amar makruf nahi munkar, sehingga Allah senantiasa melimpahkan keselamatan dan keberkahan bagi jemaah, juga seluruh muslimin dan muslimah.***