Derita Infeksi Tulang, Lindawati Dapat Bantuan Ketua Komisi A DPRD Kendal

Sepanjang dua tahun belakangan, Lindawati (29) harus rela menjalani hidup dengan satu tangan. Dia divonis mengidap infeksi tulang oleh dokter, yang mengharuskan dilakukan amputasi.
Lindawati (kanan) dan ibunya, Jumi. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

LAGI, empati tiada henti kepada wong cilik yang membutuhkan bantuan ditunjukkan Ketua Komisi A sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kendal Munawir.

Begitu mendapat laporan ada warga tidak mampu dan membutuhkan bantuan di RT 02/RW 04, Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (20/10/2021) malam, Munawir langsung bergegas menyambanginya.

“Malam ini saya mengunjungi kediaman ibu Jumi yang memunyai anak bernama Lindawati, yang mengidap infeksi tulang, hingga harus diamputasi. Karena keluarga ini tergolong kurang mampu, maka saya memberikan bantuan. Semoga bantuan berupa sembako dan uang tunai ini bisa sedikit meringankan beban keluarga ibu Jumi,” ungkapnya.

Ketua Komisi A DPRD Kendal Munawir berbincang dengan Lindawati (kanan) dan ibunya, Jumi. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Aksi sosial kemanusiaan ini sudah menjadi kebiasaan Munawir sejak dulu. Setiap kali mendapat laporan warga yang sedang kesusahan, dia langsung mendatangi dan memberikan bantuan.

Munawir mengaku, bantuan yang dia salurkan selama ini adalah uang pribadinya dan juga dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kendal.

“Tujuan saya semata-mata hanya ingin membantu warga yang membutuhkan dan sedang kesusahan. Karena selagi kita bisa membantu sesama, ya kita harus saling membantu. InsyaAllah rezeki sudah ada yang mengatur,” ujar Munawir, usai menyerahkan bantuan.

Ketua Komisi A DPRD Kendal Munawir melihat-lihat kondisi rumah Jumi, ibunda Lindawati yang sederhana. // KLIK gambar untuk nonton VIDEO-nya!

Munawir berjanji, akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, supaya keluarga Jumi dan Lindawati bisa mendapatkan bantuan.

“Saat ini yang dibutuhkan keluarga ibu Jumi adalah tempat tinggal yang layak dan bantuan untuk berobat anaknya. Sedangkan mbak Lindawati, yang dibutuhkan adalah tangan palsu untuk membantu aktivitasnya,” tuturnya.

Sepanjang dua tahun belakangan, Lindawati (29) harus rela menjalani hidup dengan satu tangan. Dia divonis mengidap infeksi tulang oleh dokter, yang mengharuskan dilakukan amputasi.

Di rumah tinggalnya yang sederhana, Lindawati hidup bersama suami dan putra semata wayang yang masih berusia 2,5 tahun, serta ibunya, Jumi. Suaminya bekerja di salah satu rumah makan di Kota Semarang.

Lindawati dinyatakan infeksi tulang saat masih hamil, selagi masih bekerja di sebuah restoran di Jakarta. Begitu dinyatakan mengidap infeksi tulang, dia mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Sambil menunggu kelahiran, lengannya pun semakin membengkak, sampai mengharuskannya menjalani operasi di RS Muwardi, Solo. Sebab, waktu itu pihak RSUD dr Soewondo, Kendal tidak berani melakukan operasi lantaran dirinya sedang hamil.

Ketika itu, Lindawati sempat menjalani kemoterapi beberapa kali, sampai ngekos di Solo, dan akhirnya dioperasi.

Sampai sekarang, Lindawati harus mondar-mandir Kendal-Solo untuk kontrol rutin penyakitnya. Karena sampai saat ini masih ada benjolan di bekas amputasi.

Untuk berobat dan memeriksakan penyakitnya, Lindawati menggunakan program Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun, dia masih harus mengeluarkan biaya untuk transportasi.

Jumi, ibunda Lindawati menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Munawir. Menurutnya bantuan ini sangat bermanfaat dan meringankan beban keluarganya.

Matur nuwun, Pak Kaji Nawir. Mugi panjenengan diparingi sehat lan lancar rejekinipun (Terima kasih, Pak Haji Nawir. Semoga diberikan kesehatan dan kelancar rezeki),” ungkap Jumi.

Sementara Ketua RT 02 Muhammad Amin (65) menyebut, apa yang dilakukan anggota DPRD Kendal ini bisa memotivasi masyarakat untuk saling peduli dan berbagi.

Selain itu, uluran tangan dari pemerintah daerah setempat juga diperlukan, untuk meringankan beban keluarga yang tidak mampu seperti keluarga Jumi ini.

“Yang dilakukan pak Haji Nawir ini bisa menjadi contoh para dermawan dan masyarakat lain untuk saling membantu sesama. Karena bantuan yang diberikan mungkin dibutuhkan oleh mereka,” ujar Amin.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *