Digitalisasi Kuliner, Pelaku UMKM Siap Berkibar

“Serangan darat dan udara harus kita lakukan. Serangan darat lewat kegiatan riil kuliner serta UMKM. Serangan udara bentuknya publikasi di media digital. Dengan begitu, gastronomi Kota Salatiga muncul secara masif,” tandas Wali Kota Yuliyanto.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto didampingi Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Valentino T Haribowo turut menyampaikan materi Pelatihan Digitalisasi Kuliner.

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

SEBANYAK 40 pengusaha atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner di Kota Salatiga mengikuti Pelatihan Digitalisasi Kuliner yang digelar Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pelatihan dibuka Wali Kota Salatiga Yuliyanto di Laras Asri Resort & Spa, Kamis (2/9/2021).

Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Valentino T Haribowo mengatakan, tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola destinasi dan daya tarik wisata agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengalungkan tanda peserta Pelatihan Digitalisasi Kuliner.

“Sasarannya adalah peserta mengetahui dan memahami tahapan dasar kepariwisataan serta pemasaran digital, tahapan pengembangan pemasaran digital, dan memahami pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran,” jelas Valentino.

Pelatihan mendatangkan pengajar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), akademisi pariwisata dari berbagai perguruan tinggi, dan praktisi yang memiliki kompetensi di pemasaran digital dan fotografi.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyampaikan materi Pelatihan Digitalisasi Kuliner secara virtual.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menegaskan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan kerja sama serta kekompakan dari stakeholder.

Periode 2011-2016, Pemkot memiliki program pemberdayaan 1.000 UMKM, kemudian meningkat menjadi 20 ribu lebih UMKM di periode kedua kepemimpinan kami. Sedang UMKM yang menggeluti kuliner menyentuh angka 5.000 lebih.

“Ini potensi sangat besar sekali. Ini kan terlihat pertumbuhan ekonominya, karena peran ekonomi masyarakat cukup tinggi,” ungkap Yuliyanto.

Kegiatan Pelatihan Digitalisasi Kuliner yang disampaikan oleh para pakar ini, tentunya akan berdampak positif bagi pelaku usaha kuliner.

“Partisipasi masyarakat atau peserta harusnya lebih luas, karena pelatihan digelar secara virtual. Saya berharap kesempatan yang sudah difasilitasi harus dimanfaatkan oleh para peserta,” harap Yuliyanto.

Wiwid, salah seorang peserta dari UMKM Aneka Kripik, Kelurahan Tegalrejo mengaku baru sekali mengikuti pelatihan pemasaran digital.

“Saya senang mengikutinya dan harapannya bisa memajukan usaha. Selama ini saya jualan online lewat FB, IG, dan market place. Sebelum pandemi, omzet usaha saya mencapai Rp 10 juta per bulan. Sekarang ini hanya mampu menyentuh angka Rp 5 juta per bulan,” bebernya.

Wiwid menceritakan, dia memiliki karyawan dua orang. Produknya berupa steak sayuran, baik brokoli dan sayuran lain, keripik pare pegagan, keripik jamur, dan beberapa produk lainnya.

Konsumen Wiwin banyak yang dari luar kota, biasanya untuk dikemas ulang dan diberi merk mereka sendiri.

“Untuk yang konsumen toko oleh-oleh, sekarang macet karena pandemi,” ujarnya.

Wali Kota Yuliyanto dalam sesi materi menekankan, digitalisasi kuliner sebagai salah satu daya saing kota kreatif.

Untuk itu, Yuliyanto meminta stakeholder bergerak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan gastronomi. Karena saat ini Kota Salatiga sedang berusaha mencapai predikat Kota Kreatif Gastronomi Dunia, yang penilaiannya dilakukan oleh Unesco secara virtual, karena pandemi.

“Serangan darat dan udara harus kita lakukan. Serangan darat lewat kegiatan riil kuliner serta UMKM, seperti pelatihan sekarang ini. Serangan dari udara bentuknya publikasi di media digital. Dengan begitu, ketika tim juri dari Unesco melihat aktivitas, gastronomi Kota Salatiga muncul secara masif dan semakin berkibar,” tandas Yuliyanto.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *