“Kondisi sekarang sudah mulai membaik. Harapannya, Bapak-Ibu tetap sehat dan bisa beraktivitas kembali, jualan kembali, diberi rizki yang berkah,” kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto.
REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id
SEBANYAK 3.800 pedagang kakilima dan warung di Kota Salatiga mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 1,2 juta yang disalurkan pemerintah melalui Polres Salatiga. Wali Kota Yuliyanto beserta Forkopimda menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut di Mapolres Salatiga, Sabtu (18/9/2021).
Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana menjelaskan, penyaluran Bantuan Tunai untuk Pedagang Kakilima dan Warung (BTPKLW) selanjutnya akan diserahkan di lokasi masing-masing, berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas.
Para penerima bantuan adalah mereka yang tinggal di daerah Level 4 berdasarkan Inmendagri No 27/2021. Untuk Jawa Tengah, ada 23 wilayah yang akan menerima, termasuk Kota Salatiga.
“Profesi yang berhak menerima adalah pedagang asongan, pedagang menggunakan sepeda, pedagang menggunakan gerobak, pedagang menggunakan tenda, warung tegal/nasi, warung kopi, dan warung rokok,” kata Kapolres AKBP Indra Mardiana.
Sebagai catatan, penerima bantuan adalah yang tidak pernah mendapat bantuan.
“Dengan pendaftaran melalui internet, yang divalidasi NIK, jadi nanti jika diketahui sudah pernah mendapat bantuan tidak akan mendapatkan kembali. Untuk yang diserahkan di Mapolres hari ini sebanyak 40 orang pedagang,” terang AKBP Indra Mardiana.
Untuk kepentingan pendataan sistemnya berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, dan Bhabinkamtibmas yang terjun langsung mengecek dan mendata warga.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto meminta agar bantuan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Terima kasih kepada Pak Kapolres yang sudah bersedia menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Nanti Pak Dandim 0714/Salatiga juga akan menyerahkan 6.000 bantuan. Jadi totalnya nanti sekitar 10.000. Saya mewakili Pak Kapolres, Pak Dandim, mohon maaf kepada Bapak dan Ibu semua jika selama PPKM, kami sering keliling ngoprak-oprak menyuruh pulang. Tujuan kami, berharap Bapak-Ibu semua tetap sehat. Kalaupun jualan pasti sepi tidak ada yang beli, malah keluar modal, pulang tidak bawa uang,” ungkap Yuliyanto.
“Kondisi sekarang sudah mulai membaik. Harapannya, Bapak-Ibu tetap sehat dan bisa beraktivitas kembali, jualan kembali, diberi rizki yang berkah. Selamat mengikuti acara sampai menerima bantuan, semoga pulang selamat sampai ketemu keluarga,” kata Wali Kota Yuliyanto.
Siti Fajriah, warga Krasak, Kelurahan Ledok mengaku senang mendapatkan bantuan uang Rp 1.2 juta ini.
“Saya memiliki usaha pembuatan getuk singkong di rumah. Saya dulu dimintai FC KTP dan data dari Dinsos untuk diusulkan bantuan. Rencananya buat tambah-tambah beli peralatan dan kebutuhan lainnya. Dalam sehari saya mampu jual getuk 50 kg, tapi sekarang pandemi hanya mampu menjual 40 kg. Pemasaran produk saya lewat pasar pagi saja, dititipkan di penjual jajanan di sana,” ungkap Siti Fajriah.
Sementara Nugroho, warga Kalibening penjual jus buah juga mengaku senang.
“Alhamdulillah seneng, rencana uangnya buat tambah modal. Maklum, pandemi, modal sempat menipis. Sehari omzet jualan saya bisa mencapai Rp 200 ribu. Saya baru satu tahun buka usaha jus buah. Sebelumnya jadi karyawan pabrik asbes, namun saya keluar, memberanikan diri membuka usaha jus ini,” ujarnya.***