Ibarat burung, Karin ingin terus mengepakkan sayap-sayapnya untuk terbang dan berkembang, tanpa harus melupakan ke mana dia mesti pulang. Tanpa melupakan siapa orang-orang yang berjasa bagi perjalanan hidup dan karirnya.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
POSTUR tubuh bongsor, untuk seusianya yang masih sangat belia, seringkali bikin Karina Maudy Trihapsari dikira sosok wanita dewasa. Apalagi digenapi dengan wajah cantik, dengan rambut hitam lurus panjangnya, membuat penampilannya kian menarik untuk dilirik.

Wajar bila banyak orang jadi sering terbuai teka-teki. Dan tak mengherankan pula jika dia dilimpahi sederet pesona dan prestasi.
Padahal, baru 12 tahun usia anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Edy Purnomo-Tri Rahayu ini. Dia kelahiran Kendal, 2 Juni 2009 dan kini tercatat sebagai siswi Kelas VII-E SMP Negeri 2 Kendal.

Ya, Karin, sapaan karib gadis menawan bertinggi-berat 155 cm/35 kg ini. Belum genap dua tahun, tepatnya sejak duduk di kelas V SD atau 2019 lalu menekuni modeling, dia sudah menorehkan berderet prestasi cemerlang.

Sebut saja di antaranya, Putri Batik Nusantara Berprestasi Kabupaten Kendal, Best of the Best Pesona Batik Nusantara 2020 Kabupaten Kendal, serta Juara Umum dan Juara Duta Budaya Pemilihan Wajah Pesona Indonesia 2020.

Ada lagi gelar Winner Busana Batik/Tenun/Lurik Pesona Batik Nusantara 2021, Icon Batik/Tenun/Pesta Fashion Model Fiesta 2021, dan Runner Up II Pesona Batik Nusantara 2021 Indonesia di Jakarta.
Masih di tahun ini, Karin kembali membuktikan pesonanya lewat raihan gelar Best Personality Pemilihan Putri Cilik Jateng 2021.

“Sejak meraih gelar Best Personality Pemilihan Putri Cilik Jateng 2021 ini, saya nggak diperbolehkan mengikuti kompetisi lain selama satu tahun,” beber cewek pelahap ayam goreng dan bakso, pereguk es teh dan susu yang mengaku cuek tapi ramah ini.
Koleksi terakhir, sebagai Juara Pertama Lomba Fashion Show Design Kostum “Fashion Asik Era Pandemi” gelaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, 21-29 Agustus 2021 lalu.

“Saya di lomba itu mengenakan gaun hasil desain kreasi daur ulang bekas kemasan cup mi instan. Alhamdulillah menang,” ujar dara penyuka warna hitam dan lilac ini di rumahnya, di RT 05/RW 05, Desa Gemuh Blanten, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).
Berbekal motto “Hidup harus luar biasa, tapi hati tetap sederhana” yang digenggam kuat, Karin terus mengayun langkah-langkahnya.

Ibarat burung, Karin ingin terus mengepakkan sayap-sayapnya untuk terbang dan berkembang, tanpa harus melupakan ke mana dia mesti pulang. Tanpa melupakan siapa orang-orang yang berjasa bagi perjalanan hidup dan karirnya.
Karin pasti bakal selalu menyebut Indah Kurnia, owner Indah Management, Pucangrejo, Gemuh, Kendal sebagai orang yang pertama dan paling berjasa memperkenalkan dan membawa dirinya berkecimpung di jagad modeling.

Selanjutnya ada nama Andrean Bambang Siswanto (almarhum), pemilik ANT Smooth Management-Organizer, Semarang, yang diteruskan om Tanto, penggantinya.
Termasuk Firna, pemilik Sanggar Tari Gagah Wiraga, Cepiring, Kendal, tempat Karin berlatih menari.

“Doakan saja, semoga saya bisa mewujudkan cita-cita menjadi desainer atau perancang busana profesional yang mendunia,” cetus Karin, pemilik bibir dan senyum menawan yang memang hobi menggambar, selain doyan ngedance, modeling, olahraga bulutangkis dan renang.

Ketimbang penasaran, kenali lebih dekat gadis yang doyan bercengkerama dengan Mila dan Ducky, dua kucing kesayangannya ini di akun Instagram (IG) pribadinya: @karinamaudyt. Di sini, semua foto dan video kiprah Karina Maudy Trihapsari tersaji.***