Divaksin, 450 Pelaku-Pengelola Pariwisata Terima Sembako-Uang Saku

PPKM Level 3 berdampak luar biasa pada sektor pariwisata. Ada 50 destinasi wisata di Kabupaten Brebes terpaksa tutup sementara. Akibatnya, 450 pelaku-pengelola pariwisata kehilangan penghasilan mereka.
Bupati Brebes Idza Priyanti dan Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal M Taufiq Amrozy bersama pelaku-pengelola pariwisata penerima vaksin dan paket sembako.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | BREBES | obyektif.id

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Brebes berupaya keras menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk Bank Indonesia (BI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan menggelar vaksinasi bagi para pelaku dan pengelola pariwisata se-Kabupaten Brebes.

Menyasar 450 orang pelaku dan pengelola pariwisata, vaksinasi digelar di dua tempat berbeda, Islamic Center dan Pendopo Bupati Brebes, Rabu (15/9/2021).

Bupati Brebes Idza Priyanti bersama pelaku-pengelola pariwisata penerima vaksin dan paket sembako.

“Dampak Covid-19 menjadikan tempat wisata terpaksa ditutup sementara, yang menjadikan seluruh pelaku dan pengelola pariwisata mengalami penurunan penghasilan. Saya minta maaf, karena semata-mata untuk mengendalikan penyebaran Covid-19,” kata Bupati Idza Priyanti.

Bupati Brebes Idza Priyanti menegaskan, PPKM Level 3 berdampak luar biasa pada sektor pariwisata. Untuk itu, pelaku maupun pengelola pariwisata supaya bersabar, karena mobilitas masyarakat dan kerumunan tidak diperbolehkan. 

Bupati Brebes Idza Priyanti dan Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal M Taufiq Amrozy bersama pelaku-pengelola pariwisata usai divaksin dan menerima paket sembako serta uang saku.

“Ada 50 destinasi wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Brebes tutup sementara akibat kebijakan PPKM,” terangnya.

Idza Priyanti mengakui, kebijakan tersebut sepertinya memang kurang populis atau tidak berpihak kepada sebagian masyarakat kecil. Terlebih masyarakat yang menggantungkan roda perekonomiannya pada sektor pariwisata. 

Selain vaksinasi, sembako senilai Rp 200 ribu juga diberikan kepada 450 pelaku dan pengelola pariwisata. Bahkan, mereka juga diberi uang saku senilai Rp 50.000-Rp 75 ribu, tergantung pada jauh-dekatnya domisili.

Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal M Taufiq Amrozy menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan vaksin, tapi para pelaku pariwisata juga mendapatkan paket sembako.

BI turut peduli, karena pandemi Covid-19 belum mereda, yang berdampak signifikan bagi tatanan kehidupan dan perekonomian di Indonesia. 

BI bersinergi dengan Pemkab Brebes melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memberikan bantuan senilai Rp 83,9 juta atau 450 kantong paket sembako.

Budi, pengelola Obyek Wisata Randusanga Indah (Par In) mengaku senang mendapatkan bantuan vaksin, sembako, dan uang saku. Sebab, sudah hampir dua tahun ini dia tidak mendapatkan penghasilan akibat tidak beroperasinya Par In.

Dia berterima kasih kepada Pemkab Brebes dan BI atas bantuan yang diterimanya. 

Alhamdulillah, saya sudah divaksin dan mendapat sembako serta uang saku. Semoga Corona cepat berlalu,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *