Tak hanya itu, Nn. Nyell juga selalu mempromosikan harga diskon layanan salonnya melalui media sosial (medsos), untuk memudahkan para pelanggannya selama pandemi, dengan kualitas yang tetap terjaga.

REPORTER: Noviyanto | EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
BAGI para pelaku usaha, bertahan di masa pandemi seperti saat ini memang tidaklah gampang. Apalagi bagi pelaku usaha salon dan tatarias, harus memutar otak dan kreativitas untuk terus eksis agar tetap bisa berjalan dan berkembang.
Inilah siasat yang dilakoni Desi, owner Nn. Nyell Hair Beauty Salon di Kabupaten Kendal. Dia mengaku harus memberikan diskon besar-besaran untuk bertahan, agar salonnya tidak tutup dan karyawannya masih tetap bisa bekerja, meski pun hasil yang didapatkan terbilang minim.
“Untuk bertahan di masa pandemi seperti saat ini, saya harus memberikan diskon besar-besaran, Mas, agar usaha saya tetap bisa berjalan dan karyawan saya masih tetap bisa bekerja,” ujar Desi, yang akrab disapa dengan nama salonnya, Nn. Nyell, saat ditemui di salonnya, Jumat (3/9/2021).

Tak hanya itu, Nn. Nyell juga selalu mempromosikan harga diskon layanan salonnya itu melalui media sosial (medsos), untuk memudahkan para pelanggannya selama pandemi, dengan kualitas yang tetap terjaga.
“Saya selalu mempromosikan harga diskon melalui semua media sosial, agar masyarakat tahu bahwa di salon saya sedang ada diskon harga besar-besaran. Dan dalam memberikan diskon tersebut, saya sama sekali tidak bermaksud untuk mematikan harga pasaran, namun hanya bertujuan untuk meringankan keluhan para pelanggan saya tentang perekonomiannya yang semakin sulit di masa pandemi,” terangnya.
Nn. Nyell menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 mendera, terlebih saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penghasilan salonnya menurun drastis, hingga mencapai kurang lebih 50 persen.

“Kalau ngomong soal pendapatan, ya sudah pasti menurun. Kalau sebelum pandemi, saya bisa dibilang sampai kuwalahan menerima job, sampai terkadang menolak customer. Tapi sejak pandemi ini, jangankan nolak customer, Mas, sudah diberikan harga diskon saja customer jarang yang mampir,” ungkapnya.
Nn. Nyell mengaku, untuk mempertahankan usaha salonnya tidaklah gampang. Butuh biaya yang cukup besar. Belum lagi Desi harus mempertahankan empat karyawannya yang ada di tiga cabang salon miliknya.
“Karena saya memiliki tiga salon yang saya buka di Desa Puguh, Kecamatan Pegandon. Yang kedua di Desa Rowobranten, Kecamatan Ringinarum, dan satunya lagi ada di Kecamatan Kaliwungu, tepatnya di barat Sentral Kaliwungu, kos-kosan belakang Toko Sepeda Dadi Jaya. Kalau kurang jelas bisa cek lewat Google Map, Mas. Pastinya saya juga harus menggaji ke 4 karyawan saya,” tuturnya.

Lebih dari semua itu, Desi alias Nn. Nyell bertekat, dia tidak ingin jika usahanya yang dirintis selama empat tahun ini harus berakhir gara-gara pandemi.
“Bagaimana caranya saya harus pertahankan usaha saya ini, Mas. Masak hanya karena pandemi, usaha yang sudah saya rintis selama empat tahun, sejak 2017 harus berakhir gara-gara pandemi. Walaupun harus memberikan harga diskon yang besar dengan hasil minim, tapi setidaknya usaha saya masih bisa bertahan,” ucapnya.
Desi berharap, pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, agar semua bisa kembali berjalan normal.
“Semoga usaha salon saya semakin maju, semakin lancar, semakin ramai dan dikenal banyak orang, serta semakin banyak pelanggan. Sebab, walaupun memberikan harga diskon, kepuasan pelanggan dan kualitas tetap utama,” tandas Desi.***
