“Kami para Pengurus KONI Kendal secara patungan mengumpulkan dana dan kami wujudkan dalam bentuk paket sembako untuk kami salurkan kepada warga yang membutuhkan,” jelas Ketua KONI Kabupaten Kendal Subur Isnadi.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
PEDULI masyarakat terdampak pandemi Covid-19, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kendal menggelar bakti sosial (baksos) bertema “Peduli Sesama,” berupa pembagian ratusan paket sembako, Jumat (20/8/2021).
Ratusan paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, kecap, mi instan, dan lain-lain disalurkan kepada para pengayuh becak dan warga yang membutuhkan di sekitar Kota Kendal.

Ketua KONI Kabupaten Kendal Subur Isnadi mengatakan, kegiatan baksos ini sebagai wujud kepedulian pihaknya kepada warga Kabupaten Kendal yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Selama pandemi, menurut Subur, banyak warga yang terdampak, jadi Pengurus KONI Kendal berinisiatif untuk sedikit membantu meringankan beban mereka.
“Kami para Pengurus KONI Kendal secara patungan mengumpulkan dana dan kami wujudkan dalam bentuk paket sembako untuk kami salurkan kepada warga yang membutuhkan,” jelasnya.

Subur berharap, dengan bantuan ini bisa sedikit membantu dan bermanfaat bagi warga yang terdampak pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Semoga dengan bantuan yang tidak seberapa ini, bisa bermanfaat bagi yang menerima dan keluarganya,” ujarnya.
Dalam penyaluran paket sembako ini, para Pengurus KONI dan beberapa pengurus cabang olahraga disebar di beberapa titik.
“Kami membagikan sembako di beberapa titik, untuk menghindari kerumunan warga saat menerima bantuan dari kami,” kata Sekretaris KONI Kendal Wahyu Widianto atau karib disapa Wiwid.
Wanto, salah seorang penerima paket sembako mengaku bersyukur atas pemberian paket sembako ini.
Sebagai pengayuh becak, Wanto mengaku, selama pandemi jarang ada yang menggunakan jasanya. Hal ini dikarenakan adanya PPKM.
“Ya, karena Corona, penghasilan saya menurun. Bahkan sering dalam sehari saya, juga teman-teman tukang becak yang lain tidak mendapatkan penumpang. Karena warga enggan bepergian,” ungkapnya.***