Agustusan Warga Bandengan, Balap Karung Berhelm di Halaman Rumah

“Buat penyemangat dan hiburan warga saja. Daripada HUT RI kok nggak ada kegiatan. Kebetulan ada mbak Roh (Siti Rochayati) yang mau menggelar lomba. Tapi kami tetap mematuhi protokol kesehatan, kok,” ujar Bu Rete.
Anak-anak antusias mengikuti lomba makan kerupuk yang digantung tali. yang digelar di halaman rumah Siti Rochayati.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

PANDEMI Covid-19 tidak menghalangi masyarakat untuk bergempita menyambut HUT Ke-76 Kemerdekaan RI. Meski harus tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes), kemeriahan Agustusan tetap membuncah di wilayah RT 04/RW 01 Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Selasa (17/8/2021).

Tak seperti biasanya, di kampung ini, aneka lomba perayaan Agustusan digelar di rumah Siti Rochayati, salah satu warga.

Ibu-ibu bersemangat mengikuti lomba balap karung unik mengenakan helm, dengan cara melompat-lompat sambil jongkok, yang digelar di halaman rumah Siti Rochayati..

Lomba makan kerupuk, lomba balap karung dengan mengenakan helm, dan lomba muka karet digelar di halaman depan Siti Rochayati yang terbilang luas. Warga setempat pun menyambut dan mengikutinya dengan penuh sukacita.

Lomba yang diikuti oleh anak-anak, remaja, sampai ibu-ibu tersebut berlangsung tertib dan menerapkan prokes.

Rati atau akrab disapa “Bu Rete,” istri Ketua RT 04/RW 01 mengungkapkan, kegiatan lomba ini hanya untuk hiburan warga sekitar dan meramaikan HUT Kemerdekaan RI.

Anak-anak dan ibu-ibu larut dalam kegembiraan memeriahkan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI yang digelar di halaman rumah Siti Rochayati.

“Buat penyemangat dan hiburan warga saja. Daripada HUT RI kok nggak ada kegiatan. Kebetulan ada mbak Roh (Siti Rochayati) yang mau menggelar lomba. Tapi kami tetap mematuhi protokol kesehatan, kok,” ujar Bu Rete.

Saat lomba berlangsung, banyak hal yang mengundang tawa. Utamanya pada lomba balap karung dan lomba makan kerupuk.

Pada lomba balap karung, banyak peserta yang tidak kuat lompat jongkok sampai terguling. Sedangkan di lomba makan kerupuk, banyak yang tertawa saat peserta mencoba adu cepat makan.

Haikal (12), salah satu peserta lomba balap karung anak-anak, mengaku senang bisa mengikuti lomba.

“Senang sih bisa ikut lomba. Soale lombanya lucu, harus pake karung, pake helm, dan lompat-lompat. Mirip kodok aja,” cetusnya.

Lain lagi, Malikah (26), salah seorang peserta lomba makan kerupuk kategori ibu-ibu, beralasan ikut berpartisipasi dalam lomba ini untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan di kampungnya.

“Meski masa pandemi, tapi kita kan juga butuh hiburan. Dengan kegiatan yang sederhana dan protokol kesehatan yang ketat, acara ini bisa bikin semua senang,” ujarnya.

Salah seorang ibu, Sugiyanti malah mengaku tetap senang meski merasakan badannya pegal-pegal setelah ikut lomba balap karung berhelm.

“Badanku sakit semua ini. Nyeri. Pegal-pegal. Tapi ya nggak papa, buat rame-rame Agustusan,” ujar penjual lontong tahu campur dan aneka minuman yang membuka warungnya di seberang depan rumah Siti Rochayati.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *