Innalillahi… Fadhilin Meninggal saat Kumandangkan Takbir Idul Adha

Subhanallah… luar biasa. Saya terharu. Takjub. Saya yakin almarhum husnul khatimah,”  timpal H Ubaidullah, muazin yang turut mengumandangkan Takbir Idul Adha.
Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id

INNALILLAHI wainnailaihi rajiun. Umur manusia adalah misteri. Ajal bisa datang kapan dan di mana saja, bagi siapa pun yang dikehendaki-Nya. Tak terkecuali Achmad Fadhilin, yang tiba-tiba duduk terdiam tak bernyawa saat syiar mengumandangkan Takbir Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Senin (19/7/2021), sekira pukul 20.00 atau selepas isya.

Almarhum Achmad Fadhilin berpulang dalam posisi duduk tertunduk saat mengumandangkan Takbir Idul Adha di Masjid Al Mutaqqin. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Tak hanya mengejutkan sanak keluarganya, yang tinggal di area Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu, Kampung Kauman, Desa Krajankulon, kematian mendadak Fadhilin ini sempat tak disadari sesama rekan pengumandang Takbir Idul Qurban.

Jenazah Acmad Fadhilin usai disalati. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Selepas azan isya, Fadhilin datang bergabung dengan empat rekan lain untuk bertakbiran. Di dalam Masjid Al Muttaqin sudah ada Muhammad Hilmi Hakim, Sutrimo, M Ikhsan, dan H Ubaidullah. Dua nama terakhir adalah qori sekaligus muazin masjid kebanggaan masyarakat Kota Santri ini.

Muhammad Hilmi Hakim. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Begitu datang, saya sempat menyalami almarhum. Tapi tak lama setelah takbiran bergiliran, tak tahu kenapa almarhum terdiam sambil terus tertunduk,” ujar Sutrimo, pengumandang takbir asal Kampung Sawahjati yang sehari-hari aktif di Ikatan Remaja Masjid Al Muttaqin Kaliwungu (Irmaka).

Keterkejutan serupa juga dialami rekan-rekan lain yang ada di situ. Mereka rata-rata merasa antara percaya tak percaya menjadi saksi kejadian ini.

Sutrimo. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

“Awalnya kami mengira almarhum itu ngantuk. Apalagi mic yang beliau pegang sempat terjatuh. Sekitar sepuluh menitan, akhirnya kami membangunkannya, dan masyaAllah, almarhum meninggal saat takbir, pas kalimat terakhir yang terucap laailahaillallah…” terang M Ikhsan, muazin dan qori atau pelantun Alquran jelang azan maghrib Masjid Al Muttaqin yang tinggal di Kampung Plumbungan.

M Ikhsan. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Ikhsan meyakini, almarhum Achmad Fadhilin meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Subhanallah… luar biasa. Saya terharu. Takjub. Saya yakin almarhum husnul khatimah,”  timpal H Ubaidullah, muazin yang turut mengumandangkan Takbir Idul Adha.

H Ubaidullah. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Setelah dibaringkan dan dipastikan meninggal oleh Gus Arif, putra KH Nidhomudin Asror yang masih kerabat (kemenakan) dan beberapa rekan petakbir, almarhum langsung dibawa menuju rumah duka di sisi kiri depan di area Masjid Al Muttaqin.

Rumah duka yang berada di sisi kiri depan Masjid Al Muttaqin. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Setelah disalati, Almarhum Achmad Fadhilin disemayamkan semalam di rumah duka dan baru dimakamkan esok selepas Salat Idul Adha, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu.

Prosesi pemakaman di TPU Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu. // KLIK gambar untuk menonton VIDEO-nya!

Lahir di Kaliwungu, 22 Oktober 1963 silam, Achmad Fadhilin merupakan putra lima bersaudara dari Kiai Abdullah Ridwan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *