“Khutbah sengaja singkat, mengenai teladan kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang saya kira sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini,” ujar Muhammad Subkhan, selepas Salat Idul Adha.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | KENDAL | obyektif.id
KUMANDANG Takbir Idul Adha 1442 Hijriah dari dua musala bertetangga di Rukun Tetangga (RT) 01 dan RT 02/RW 12 Desa Krajankulon, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah saling bersahutan sedari Senin (19/72021) malam hingga pagi, Selasa (20/72021).

Warga di kedua RT itu agaknya sama-sama bersemangat menyambut Hari Raya Kurban tahun ini. Meski masih dalam belitan pandemi Covid-19 dan penerapan ketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, mereka tetap antusias untuk menggelar Salat Idul Adha di musala masing-masing: Musholla Baiturrahmah (RT 01) dan Musholla Baitul Muttaqin (RT 02).

Takmir Musholla Baiturrahmah di RT 01, yang dihuni sekira 160 kepala keluarga (KK), jauh hari sudah memutuskan untuk menerima-menyalurkan hewan kurban dan menggelar Salat Idul Adha 1442 Hijriah.

“Warga sepakat untuk bersama-sama menjaga protokol kesehatan (prokes), baik untuk penyembelihan-pembagian hewan kurban maupun saat pelaksanaan Salat Id di musala,” kata Ketua RW 12 Sami’an, usai Salat Id.

Meski menjadi jemaah Salat Id di Musholla Baiturrahmah, karena tinggal di RT 01, Sami’an berusaha berbagi perhatian terhadap pelaksanaan Salat Idul Adha di Musholla Baitul Muttaqin (RT02).
Ketua Takmir Musholla Baitul Muttaqin Muhammad Subkhan mengungkapkan, keputusan untuk menggelar Salat Id di Musholla Baitul Muttaqin memang terkesan agak mendadak, yaitu sehari jelang Idul Adha.

“Kami memilih bersikap hati-hati, karena PPKM Darurat. Tapi alhamdulillah, semuanya lancar, bisa berjalan berdampingan di dua musala yang saling berdekatan,” terang Subkhan.
Prokes Ketat
Kelancaran gelaran Salat Idul Adha dan penyembelihan kurban di dua musala yang bertetangga ini, tidak lepas dari penerapan prokes secara ketat. Bayang-bayang pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat, mau tak mau mesti dijadikan rujukan di setiap kegiatan masyarakat.

Bahkan, saat menjadi imam dan khatib Salat Idul Adha, Muhammad Subkhan melakukan sejumlah penyesuaian. Pelaksanaan dikemas singkat namun tetap khitmad.

“Khutbah sengaja singkat, mengenai teladan kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang saya kira sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini,” ujar Subkhan, selepas Salat Idul Adha.
Muhammad Muslih, khatib Idul Adha Musholla Baiturrahmah pun memaparkan tema serupa, dengan judul khutbah “Belajar dari Kurban Nabi Ibrahim.”

“Kami, masyarakat memahami dan akan selalu mematuhi anjuran pemerintah untuk penerapan prokes Covid-19. Untuk itulah judul khutbah saya tentang bagaimana ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, untuk melaksanakan perintah berkurban dari Allah,” tutur Muslih, didampingi Ketua RW 12 Sami’an dan Ketua Takmir Musholla Baiturrahmah Bukhori yang bertindak selaku imam Salat Idul Adha.

Bukhori menjelaskan, tahun ini merupakan kali kedua gelaran Salat Idul Adha –juga Idul Fitri— di Musholla Baiturrahmah. Kali kedua pula kegiatan kurban, yang kali ini melakukan penyembelihan tiga ekor kambing.

Sementara Wakil Ketua Takmir Musholla Baitul Muttaqin Edi Maryanto menyampaikan, kegiatan kurban di Musholla Baitul Muttaqin untuk Idul Adha tahun ini menyembelih seekor sapi jenis Brahman, hasil gabungan tujuh pekurban warga RT 02/RW 12.***