Secara substansi sesungguhnya BPR syariah sudah ada sejak zaman prakemerdekaan, meskipun ia hadir dalam bentuk yang berbeda, sesuai kebutuhan zaman.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id
WALI Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meresmikan operasional Gedung Grhadika Bahari milik PT BPR Syariah Harta Insan Karima (HIK) Bahari, Rabu (23/6/2021) pagi.
Peresmian Gedung lantai tiga yang terletak di Jalan KS Tubun No 88-90 Kota Tegal ditandai dengan penandatanganan batu prasasti dan pengguntingan untaian bunga melati oleh Wali Kota Dedy Yon Supriyono.
Hadir menyaksikan penandatanganan batu prasasti, Abdal Hakim Tohari selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Komisaris PT BPRS HIK Bahari Debby Firoeza Indiany Hakim serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Tegal Ludy Arlianto.

Dalam sambutannya, Wali Kota Dedy Yon Supriyono menyambut baik kehadiran PT BPRS HIK Bahari di Kota Tegal.
“Karena BPR syariah adalah salah satu jenis bank Islam, yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan, manfaatnya begitu dirasakan oleh masyarakat,” ujar Dedy.
Dedy Yon menambahkan, secara substansi sesungguhnya BPR syariah sudah ada sejak zaman prakemerdekaan, meskipun ia hadir dalam bentuk yang berbeda, sesuai kebutuhan zaman.

“Dulu ia dikenal dengan sebutan lumbung desa, bank desa, bank tani, dan bank dagang desa atau bank pasar. BPRS merupakan lembaga perbankan resmi. Dan kehadiran mereka begitu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama untuk usaha ekonomi mandiri. Fungsi BPRS tidak hanya sekadar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tapi juga menerima simpanan dari masyarakat,” tambah Dedy.
Sejak 2015
Direktur PT BPRS HIK Bahari Takwim Indarto menyampaikan, HIK Bahari berdiri sejak 2015 dengan nama sebelumnya HIK Tegal, dan merupakan BPR syariah pertama dan satu-satunya di eks-Karesidenan Pekalongan.
“Selama berdiri BPRS HIK Bahari sudah linier dengan OJK. Kami beroperasi sejak 1 Juli 2015, modal pertama Rp 6 miliar, dan kini per bulan Mei 2021 asetnya tumbuh menjadi Rp 184,246 miliar dengan ekuitas Rp 23,252 miliar,” jelasnya.
Takwin Indarto menambahkan, dengan adanya Gedung Grhadika Bahari, pihaknya berupaya untuk memberikan layanan prima bagi nasabah dan stakeholder.
“Ini untuk memberikan kepercayaan kepada stakeholder. Kami berharap bisa menjalankan bisnis di Kota Tegal, bisa bermanfaat bagi Kota Tegal. Kontribusi kami untuk Pemerintah Kota Tegal, kami sudah memberikan pajak Rp 10,5 miliar. Kontibusi kami dalam zakat dan CSR sebesar Rp 1,5 miliar. Kami berharap keberadaan kami bisa bermanfaat bagi masyakat Tegal dan sekitarnya,” ujar Takwin.
Sedangkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal Ludy Arlianto mengapresiasi kehadiran Gedung Grhadika Bahari, yang dibangun dengan menelan biaya Rp 15,7 miliar tersebut.
“Gedung ini bagus dan presentatif. Ini merupakan komitmen keberlangsungan usaha. Di sana ada kepercayaan masyarakat dan reputasi. Mudah- mudahan ini langkah awal yang nantinya bisa menembus Jawa Tengah,” ujar Ludy.
Ludy juga memberikan selamat kepada jajaran dewan pengurus atas peresmian Gedung Grhadika Bahari.
“Kami atas nama OJK Tegal mengucapkan selamat kepada jajaran Dewan Pengurus atas peresmian Gedung HIK. Ini kebanggaan bank syariah punya kantor yang keren. Bisa menjadi pusat referensi bagi yang ingin mengenal industri ekonomi syariah,” ujar Ludy.***