“Karena tanda tangan bisa mengubah nasib masyarakat, maka kerjakan dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tentu sesuai dengan porsi masing-masing,” pesan Wali Kota Salatiga Yuliyanto.
REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id
JABATAN lurah dan camat harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan menyejahterakan masyarakat. Manfaatkan tenaga, pikiran, dan jabatan untuk melayani masyarakat.
“Itu adalah ladang ibadah bagi Bapak-Ibu semua. Karena tanda tangan bisa mengubah nasib masyarakat, maka kerjakan dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tentu sesuai dengan porsi masing-masing,” pesan Wali Kota Salatiga Yuliyanto di kegiatan Silaturahmi Wali Kota, Ketua TP PKK Kota, Sekda dengan Camat, Lurah, dan Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (2/6/2021).
“Kehadiran kami adalah menindaklanjuti keinginan kami menghadap bapak beserta ibu, dan Ibu Sekretaris Daerah. Masih dalam suasana Idul Fitri, kami semua camat, lurah, dan TP PKK wilayah mohon maaf lahir batin. Kami juga mohon doa dan dukungan dari Bapak Wali Kota, Ibu ketua TP PKK, juga Ibu Sekda, agar kami semua mampu menjalankan tugas dan kewajiban kami,” kata Camat Sidomukti Agung Pitoyo menyampaikan sekapur sirih.
Wali Kota Yuliyanto dalam sambutannya juga menyampaikan permohonan maaf .
“Belum pernah di hati kami berbuat kesalahan. Namun mungkin ada hal yang salah dan tentu tidak kami sengaja, kami juga mohon maaf,” ujarnya.
Yuliyanto mengungkapkan, siklus hidup jika menginjak 40 tahun itu terasa sangat cepat. Demikian pula dirinya, yang tidak terasa pada tahun 2011 lalu diberi amanah menjadi Wali Kota Salatiga. Tahun 2017 jeda sebentar dan dipercaya lagi untuk memimpin Salatiga hingga 2022 mendatang.
“Nanti masa bakti saya hingga bulan Mei 2022. Meski dalam kepemimpinan telah terjadi pemabangunan dalam banyak hal, namun kalau dinilai dari sisi pengabdian, saya merasa belum berbuat banyak bagi masyarakat dan Kota Salatiga. Semua tidak mengira atas apa yang kita capai. Semua adalah karena campur tangan dan kuasa Allah,” tutur Yuliyanto.
Kemudian Yuliyanto bercerita seputar perjalanan hidupnya. Dia bercita-cita bekerja di Bank Indonesia (BI), dan kuliah S2 Perbankan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Namun begitu lulus kuliah, terjadi krisis moneter. Banyak bank yang bangkrut dan BI tidak membuka lowongan. Cita-cita Yuliyanto pun akhirnya kandas.
“Namun ternyata saya ditakdirkan Allah menjadi wali kota. Maka saya mengajak, mari manfaatkan tenaga, pikiran, dan jabatan untuk melayani masyarakat. Itu adalah ladang ibadah bagi bapak ibu semua. Karena tanda tangan bisa mengubah nasib masyarakat, maka kerjakan dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tentu sesuai dengan porsi masing-masing,” ajak Yuliyanto.
Dalam kesempatan ini, Lurah Pulutan Haris menyampaikan kata pamit dari jabatan yang berakhir per 1 Juni 2021.
“Bapak Wali Kota, Ibu Ketua TP PKK Kota, dan Ibu Sekda, saya mohon pamit, karena per 1 Juni saya memasuki pensiun. Saya mohon maaf bila selama dalam menjalankan tugas ada keselahan,” ungkapnya.
Dipamiti, Wali Kota Yuliyanto memberikan apresiasi atas dedikasi dan kinerja Lurah Pulutan Haris.
“Terima kasih, Pak Haris, selama pengabdiannya di Kelurahan Pulutan. Bersyukurlah, karena purna tugas dengan happy ending atas semua pekerjaan dan tanggungjawabnya. Bukan kepada Pak Haris saja, jangan segan-segan jika ada permasalahan, tanya langsung ke saya. InsyaAllah saya akan memberikan dukungan sebaik-baiknya untuk kebaikan Bapak-Ibu semua,” tutur Wali Kota Yuliyanto.***