“Pusaka” Dukung Realisasi Kota Layak Anak

“Informasi tetap harus terbuka, tapi privasi korban harus dijaga, khususnya anak-anak yang harus kita lindungi masa depannya,” tandas Wali Kota Yuliyanto.
Suasana Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengelolaan dan Pelayanan Pusat Sahabat Keluarga (Pusaka).

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

INOVASI pelayanan online maupun offline melalui website Pusaka, yang mempermudah masyarakat menyampaikan pengaduan masalah keluarga, sehingga lebih terjamin kerahasiaannya, mendapat apresiasi dari Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

“Informasi tetap harus terbuka, tapi privasi korban harus dijaga, khususnya anak-anak yang harus kita lindungi masa depannya. Pusat pelayanan Pusaka ini harus diwujudkan sebagai sarana untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan pengaduan,” tandas Yuliyanto.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto memberikan sambutan.

Wali Kota Yuliyanto menyampaikan itu dalam sambutan selepas menerima hasil kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengelolaan dan Pelayanan Pusat Sahabat Keluarga (Pusaka) di Quality Wahid Hotel, Jumat (7/5/2021).

Hasil FGD disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Salatiga Henni Mulyani.

Turut terlibat dalam diskusi tersebut, Ketua Pengadilan Agama, Kepala Disdukcapil, Peksos, Danramil, Camat, lurah, PKK, Fatayat NU, HMI, GOW, media, dan PKLB.

Tak dimungkiri, keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun karakter bangsa. Meski demikian, masih sering ditemukan isu sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perundungan (bullying), mempekerjakan anak, dan lain sebagainya yang membutuhkan campur tangan pemerintah, lembaga masyarakat, dan akademisi dalam upaya perlindungan anak dan perempuan.

Oleh karena itu perlunya dibentuk sebuah lembaga yang memberikan pelayanan tersebut melalui DP3AP2KB.

“Dengan adanya pelayanan Pusaka, diharapkan akan tercipta mekanisme yang efektif untuk mengidentifikasi, mendeteksi, menolong, dan melindungi anak perempuan dan keluarga yang rentan terhadap persoalan kekerasan atau persoalan lainnya,” tutur Wali Kota Yuliyanto.

Hal itu, menurutnya, sekaligus menjadi penunjang dalam mewujudkan Salatiga sebagai Kota Layak Anak.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *