Pandemi, Pemkot Tegal Berhasil Tekan Angka Pengangguran

Alhamdulillah di Kota Tegal, angka pengangguran akibat Covid-19 ini sangat ditekan, sangat rendah, bahkan terendah di Jawa Tengah,” ungkap Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro.
Kalangan pengusaha dan karyawan-karyawati berbagai perusahaan peserta Sarasehan May Day 2021 Kota Tegal.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id 

PANDEMI Covid-19 mengubah segala tatanan dunia. Bahkan, dunia usaha dibuat kalangkabut. Sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan, pebisnis juga terjun bebas.

Namun, Kota Tegal justru mencatat fenomena berbeda. Kota ini berhasil menekan angka pengangguran hingga hanya 0,33 persen atau terendah se-Jawa Tengah. 

Demikian paparan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro saat memberi sambutan pada Sarasehan May Day 2021 Kota Tegal di Sebayu Convention Hall Bahari Inn, Sabtu (1/5/2021) sore.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyerahkan Manfaat Beasiswa Pendidikan Anak Peserta Program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan kepada Noverina Tri Ramadani, siswi SMA.

Kegiatan untuk memperingati Hari Buruh yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal bekerja sama dengan perusahaan-perusahan di Kota Tegal ini mengusung tema “Covid-19 Sirna, Ekonomi Berdaya, Buruh Sejahtera.”

Hadir dalam kesempatan itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, anggota Forkopimda Kota Tegal, pengusaha Dr (HC) Muhtadi Setiabudi yang juga ayahanda Dedy Yon Supriyono, Kepala Disnakerin Kota Tegal R Heru Setyawan, serta para pengusaha dan karyawan-karyawati berbagai perusahaan di Kota Tegal.

Juri Ardiantoro mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia tanpa diduga dan tanpa perencanaan. Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah masalah pengangguran.

Didamdipingi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menyerahkan Manfaat Beasiswa Pendidikan Anak Peserta Program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan kepada Shafiqah Yumna Nafisa, murid TK.

Sebagai salah satu cara mengurangi pengangguran, Juri meminta pemerintah menumbuhkan dan mendorong investasi secepat-cepatnya tumbuh berkembang dan masuk ke Indonesia.

“Selama ini, menurut banyak data, investasi ke Indonesia merupakan salah satu yang tidak diminati oleh investor asing. Oleh karena itu, harus ada terobosan yang memungkinkan investasi itu masuk ke Indonesia. Makanya kemudian lahirlah Undang-undang Cipta Kerja,” bebernya.

Terendah

Juri Ardiantoro mengapresiasi Pemkot Tegal yang telah berhasil menekan angka pengangguran di masa pandemi hingga terendah di Jawa Tengah.

Alhamdulillah di Kota Tegal, angka pengangguran akibat Covid-19 ini sangat ditekan, sangat rendah, bahkan terendah di Jawa Tengah,” ungkap Juri yang menyebut secara nasional, angka pengangguran mencapai kurang lebih 13,3 juta pengangguran. Sebanyak 6,9 juta di antaranya adalah pengangguran existing, yaitu pengangguran sebelum pandemi Covid-19.

“Covid-19 menyumbang sekitar 3,6 juta pengangguran dan dibagi dua, sebagian besar karena PHK dan sebagian lagi karena dirumahkan,” jelas Juri, yang juga menyebut lebih dari 2 juta pengangguran baru dari lulusan sekolah maupun universitas, baik lulusan SMK maupun lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan kerja yang sangat tinggi angkanya.

Dengan kondisi tersebut, Juri menyebut, pemerintah mencari jalan bagaimana supaya pengangguran ini bisa ditekan, dikurangi, atau diatasi. 

“UMKM juga mendapatkan perhatian yang sangat besar dalam program pemulihan perekonomian nasional. Sebanyak Rp 695 riliun dana yang digelontorkan, sebagian besar adalah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tutur Juri.

Dalam kesempatan tersebut, Juri Ardiantoro juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi, berimbang antara gas dan rem.

Kerja Sama Tripartit

Kepala Disnakerin Kota Tegal R Heru Setyawan dalam laporannya menyampaikan, melalui peringatan Hari Buruh Tahun 2021 dapat terlaksana kerja sama tripartit antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah, untuk sungguh-sungguh dapat menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak tenaga kerja di-PHK dan dirumahkan. 

Heru bersyukur, di masa pandemi Covid-19, Kota Tegal berhasil menekan pengangguran sampai seminimal mungkin.

“Di tengah pandemi Covid-19 di tahun 2020 kemarin, tren tingkat pengangguran terbuka, baik nasional, provinsi, dan kabupaten/kota cenderung meningkat. Tapi kita bersyukur, Kota Tegal dapat menekan peningkatannya di Jawa Tengah hanya 0,33 persen dan harapannya ke depan kita bisa menekannya lagi,” ujar Heru.

Menyinggung soal Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan perusahaan, Heru Setyawan telah meminta kepada semua pengusaha agar THR sudah dibagikan H-7. Menurutnya, di Kota Tegal terdapat 50 perusahaan dan sebgian malah sudah melaksanakan aturan tersebut.

Pengusaha DR (HC) Muhadi Setiabudi, dalam tausiyahnya juga berbagi suka-duka menghadapi pandemi Covid-19. Banyak karyawannya di-PHK dan dirumahkan karena pandemi.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar pandemi segera berakhir, sehingga diharapkan geliat ekonomi kembali bangkit. 

Dalam acara tersebut, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Juri Ardiantoro berkesempatan memberikan secara simbolis Manfaat Beasiswa Pendidikan Anak Peserta Program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan atas nama Noverina Tri Ramadani, siswi SMA, putri dari almarhum Aeni Ayati dan Shafiqah Yumna Nafisa, murid taman kanak-kanak (TK), putri dari almarhum Teguh Banda Adhi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *