Hati-hati Kelola Keuangan, Jangan Sampai Bocor!

“Digitalisasi ini adalah buatan manusia. Maka yang harus disiapkan adalah SDM-nya dulu. Harus baik dulu dengan fungsi kontrol yang baik. Hal itu harus dilakukan, Profesionalisme harus baik pula,” ujar Wali Kota Salatiga Yuliyanto.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id

WALI Kota Salatiga Yuliyanto meminta agar petugas bendahara di Pemerintah Kota Salatiga melakukan tugas perbendaharaan dengan profesional, agar tidak berhadapan dengan kasus hukum.

“Pelayananan dan pengelolaan keuangan yang ada di Pemerintah Kota Salatiga harus dilakukan dengan baik, efektif, dan efisien. Adanya kerjasama yang baik antara Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Salatiga dan Bank Jateng Cabang Salatiga akan bisa mewujudkan hal tersebut,” kata Yuliyanto saat memberikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SIMDA dengan menggunakan Cash Management System (CMS) versi 4 di Hotel Laras Asri, Kota Salatiga, Senin (12/4/2021).

Wali Kota Salatiga Yuliyanto (kedua kiri) dan para narasumber lain Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SIMDA dengan menggunakan Cash Managemant System (CMS) versi 4.

“Saya berpesan dan mengimbau kepada bendahara di Kota Salatiga untuk jangan main-main, dan kalau ada yang melanggar nanti pasti akan berhadapan dengan hukum. Uang tersebut adalah uang negara. Harus berhati-hati, jangan sampai terjadi kebocoran,” tegas Yuliyanto.

Untuk mewujudkannya, mulai saat ini Pemkot Salatiga akan melakukan penyeragaman dengan penerapan CMS versi 4. Dengan harapan untuk mempermudah proses dalam tugas perbendaharaan di Kota Salatiga.

“Digitalisasi ini adalah buatan manusia. Maka yang harus disiapkan adalah SDM-nya dulu. Harus baik dulu dengan fungsi kontrol yang baik. Hal itu harus dilakukan, Profesionalisme harus baik pula,” ujarnya.

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SIMDA dengan menggunakan Cash Managemant System (CMS) versi 4.

Yuliyanto menambahkan, digitalisasi dalam penerapan IT harus bisa menunjang tercapainya tata pemerintahan yang baik dan bersih.

“Ini menjadi tugas dan tanggungjawab bersama. Penerapan CMS 4 ini tidak terlepas dari tiga hal, yakni User Maker, User Checker, dan User Approver. Fungsi pengawasan dan pengendalian harus dilakukan berjenjang agar bisa berjalan dengan baik, agar tidak menimbulkan kerugian nantinya,” tuturnya.

Kepala BPKPD Kota Salatiga Wuri Pujiastuti mengatakan, kegiatan ini adalah pelatihan kepada bendahara atas penggunaan aplikasi SIMDA dengan menggunakan CMS versi 4 untuk pengelolaan keuangan daerah.

CMS versi 4 merupakan aplikasi layanan perbankan untuk memperlancar proses pencairan SP2D dan rekening kas umum daerah ke rekening tujuan dibangun dengan sukses.

“CMS versi 4 dalam SIMDA kali ini dapat mempercepat proses penyetoran pajak ke kas negara untuk mendapatkan Nomer Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Kemudian untuk mempermudah bendahara pengeluaran melakukan pembayaran dengan mekanisme Transaksi Non-Tunai (TNT). Pencairan SP2D dapat dilakukan tepat waktu, mengurangi risiko pengembalian berkas SP2D dikarenakan kesalahan nama penerima dan nomer rekening tujuan, dan mencegah dicarikan SP2D lebih dari sekali oleh bank,” jelas Wuri.

Sementara Pemimpin Cabang Bank Jateng Salatiga Erna Setyawati mengatakan, aplikasi yang digunakan ini berbeda dari aplikasi SIMDA sebelumnya, sehingga diharapkan pengelolaan dan pengawasan keuangan akan lebih baik ke depannya.

“Saat ini kita belajar aplikasi dengan CMS Versi 4, berbeda dari sebelumnya. Hal ini kita lakukan untuk mengurangi risiko yang terjadi, mengurangi human error yang terjadi dalam proses transaksi keuangan,” tandas Erna.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *