“Ziarah ini adalah jatidiri kami. Dan ini merupakan satu-satunya partai politik yang mengurus anggotanya, baik ketika masih hidup maupun setelah meninggal dunia,” ujar Ketua DPC PKB Kota Semarang Mahsun usai ziarah.

REPORTER/EDITOR: Dwi Roma | SEMARANG | obyektif.id
DI awal Ramadan tahun ini, Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Semarang langsung tancap gas menggelar kegiatan-kegiatan syi’ar Islam.
Salah satunya, rombongan DPC PKB yang dipimpin Ketua M Mahsun didampingi Sekretaris Juan Rama dan beberapa jajaran pengurus berziarah ke makam Ketua Dewan Syuro pertama DPC PKB Kota Semarang, KH Achmad Abdullah, Kamis (15/4/2021).

Kiai Achmad adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang yang memberikan tanah wakaf untuk Kantor PCNU di Jalan Jenderal Sudirman, Semarang. Menjadi Ketua Dewan Syuro PKB Kota Semarang di masa awal pendirian, yaitu 1998 hingga 2002. Silsilah lengkapnya adalah Achmad bin Abdullah bin Salim.
Ziarah diawali pembacaan tahlil yang dipimpin Ustaz Syamsu Dhuha dan diakhiri doa oleh M Mahsun.
Makam yang diziarahi adalah komplek makam keluarga ulama Kauman Semarang.
Di lokasi tersebut dimakamkan pula Ketua Dewan Syuro DPC PKB ketiga, KH Muhammad Azim Wasi’. Kiai Azim wafat pada 24 Oktober 2020. Dia adalah keponakan dari KH Achmad Abdullah.
Terdapat pula makam KH Turmudzi Taslim al Hafidz dan ulama berpengaruh di Semarang pada zaman masing-masing.
Ketua DPC PKB Kota Semarang Mahsun menerangkan, kegiatan syiar Islam seperti ziarah sudah rutin dilakukan DPC PKB Kota Semarang, karena sudah menjadi jatidiri partai. Hal itu karena PKB adalah partai milik NU, sehingga harus “menyapa” anggotanya, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
“Ziarah ini adalah jatidiri kami. Dan ini merupakan satu-satunya partai politik yang mengurus anggotanya, baik ketika masih hidup maupun setelah meninggal dunia,” ujar Mahsun usai ziarah.
Mahsun berharap, dengan menjalankan secara konsisten amalan-amalan NU seperti ziarah kubur ini bisa mengambil pelajaran untuk menghargai jasa-jasa para pendulu, khususnya yang telah berjuang membesarkan PKB Kota Semarang.
Dia menyebutkan, kegiatan untuk mendoakan seluruh kader partai di semua tingkatan sudah dilakukan sebelum Ramadan tiba.
Saat itu, para pengurus tingkat kecamatan (Dewan Pengurus Anak Cabang/DPAC) maupun tingkat kelurahan (Dewan Pengurus Ranting/DPRt) telah bersama-sama menggelar acara doa arwah jama’, yaitu untuk mendoakan secara serentak para kader yang telah meninggal dunia, termasuk para orangtua dan leluhur yang telah tiada.***