“Untuk melaksanakan pengamanan, petugas ditempatkan di sejumlah titik, baik yang offline maupun online, dan juga kegiatan mobile secara sinergi,” tandas AKBP Rita Wulandari.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id
UNTUK memberikan rasa nyaman kepada umat Nasrani yamg tengah merayakan Paskah, jajaran TNI, Polri, dan Satpol PP Kota Tegal menggelar apel gabungan di Makodim Tegal, Minggu (4/4/2021) pagi.
Apel dihadiri Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar, Kapolresta Tegal AKBP Rita Wulandari, Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Kesbanglinmas Provinsi Jawa Tengah Agung Satrio Prakosa, dan tamu undangan lainnya.
Kapolresta Tegal AKBP Rita Wulandari yang memimpin jalannya apel mengatakan, apel gabungan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, terutama umat Kristiani yang tengah menjalankan Perayaan Paskah 2021.
“Supaya mereka di dalam menjalankan ibadah bisa merasa aman dan.nyaman. Kegiatan ini merupakan bentuk empati jajaran keamanan di Tegal kepada umat Nasrani,” jelasnya.

AKBP Rita Wulandari mengungkapkan, seluruh rangkaian kegiatan Paskah semuanya berjalan lancar. Kegiatan peribadatan mereka ada yang menggunakan sistim offline (luring) dan online (daring).
“Sedikitnya ada 17 gereja menggelar peribadatan secara luring dan 11 gereja lainnya daring. Semuanya berjalan lancar,” beber Rita Wulandari.
Pengamanan gabungan yang melibatkan Tiga Pilar, yaitu unsur TNI, Polri, dan Satpol PP dilakukan selama sepekan. Petugas ditempatkan di setiap gereja dan melakukan patroli siang-malam di semua wilayah hukum Polresta Tegal.
Usai apel, dilanjutkan dengan kunjungan ke sejumlah gereja. Pertama ke Gereja Hati Kudus di Jalan Kapten Ismail, rombongan diterima salah satu Pengurus Gereja Hati Kudus, Yosep Mundriyanto yang membidangi politik dan keamanan.

Yosep Mundriyanto menyampaikan terima kasih kepada jajaran keamanan di Kota Tegal, yang telah melakukan pengamanan dengan baik dan humanis, sehingga jemaat bisa menjalankan ibadah dengan tenang.
“Awalnya memang takut dan waswas ketika mau mengadakan peringatan Paskah. Tapi ini harus dilakukan. Bagi umat Katolik, Paskah merupakan kegiatan besar dan mengalahkan Natal. Jadi harus diadakan,” ujar Yosep Mundriyanto.
Unsur Ormas
Kegiatan pengamanan kali ini juga boleh dibilang melibatkan Tiga Pilar Plus, karena ada unsur organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terlibat dalam pengamanan ini.
“Untuk melaksanakan pengamanan, petugas ditempatkan di sejumlah titik, baik yang offline maupun online, dan juga kegiatan mobile secara sinergi,” tandas AKBP Rita Wulandari.

Pengamanan dan rangkaian Peringatan Paskah di Kota Tegal juga dipantau langsung oleh Kesbanglinmas Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Agung Satrio Prakosa.
Dari hasil pantauannya, Agung mengatakan, situasi keamanan di Kota Tegal sangat kondusif. Peran dari pemerintah, TNI, dan Polri sangat mendukung,
“Saya melihat keterlibatan Tiga Pilar sangat guyub, sehingga inilah yang menciptakan situasi aman dan kondusif di Kota Tegal,” ujar Agung Satrio Prakosa kepada obyektif.id.
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada jajaran keamanan, serta ucapan terima kasih kepada semua pengurus gereja yang tetap menjalankan protokol kesehatan dalam pelaksanaan peribadatan mereka.
“Ini bentuk toleransi umat beragama di Kota Tegal, sehingga umat Nasrani merasa nyaman dalam beribadah,” kata Muhamad Jumadi usai berkunjung bersama jajaran keamanan ke sejumlah gereja di wilayah Kota Tegal.***