Kelengkeng Tak Kunjung Berbuah, Petani Tlogopucang Resah

Program penanaman kelengkeng yang diberdayakan oleh Yabortan sejak 2012 lalu itu, diharapkan berhasil dipanen pada 2014. Namun hingga kini, para petani belum bisa menuai hasilnya, lantaran masih banyak tanaman kelengkeng yang tidak berbuah.
Petani kelengkeng peserta musyawarah menyimak penjelasan dari Ketua Kelompok Tani Kelengkeng Desa Tlogopucang Muroji.

REPORTER: Mutabingun | EDITOR: Dwi Roma | TEMANGGUNG | obyektif.id

SENTRA Pemberdayaan Tani (SPT) Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung yang tergabung dalam Paguyuban Kelompok Tani Komoditas Kelengkeng menggelar musyawarah membahas seputar pembagian bantuan bibit durian dan alpukat dari Yayasan Obor Tani (Yabortan) Semarang serta sosialisasi penanamannya di Balai Dusun Wonosari, Minggu (14/3/2021), pukul 13.00 sampai selesai.

Dipimpin Ketua Kelompok Tani Kelengkeng Desa Tlogopucang Muroji ini, musyawarah dihadiri seluruh anggota Kelompok Tani Kelengkeng Desa Tlogopucang dan segenap mantan karyawan pemelihara tanaman (Kapetan) binaan Yabortan yang pernah bekerja merawat tanaman kelengkeng milik para petani tersebut.

Dalam sambutannya, Muroji yang juga Kepala Dusun Wonosari, mengajak para petani untuk tetap optimis dan lebih serius merawat tanaman kelengkeng, meski saat ini sudah tidak lagi mendapatkan bantuan perawatan dari Kapetan Yabortan.

Ketua Kelompok Tani Kelengkeng Desa Tlogopucang Muroji (berpeci) didampingi salah satu pengurus, Gus Machin saat memimpin musyawarah.

Sebanyak 80 petani kelengkeng, mendapatkan empat bibit pohon, masing-masing dua bibit durian dan dua bibit alpukat.

”Bantuan bibit buah dari Yayasan Obor Tani Semarang ini merupakan stimulan bagi petani agar tetap mempertahankan tanaman kelengkeng sebagai komoditas buah unggulan yang selama ini kita tekuni,” kata Muroji.

Tak hanya itu, musyawarah juga membahas tentang peraturan desa (perdes) terkait pengelolaan embung. Para petani sepakat, mendesak Pemerintah Desa (Pemdes) Tlogogucang agar segera menerbitkan perdes pengelolaan embung.

“Kami berharap, dengan adanya perdes pengelolaan embung, para petani akan lebih optimal dalam mengelola, merawat, serta mengembangkan potensi wisata desa,” ujar Muroji.

Hibah

Petani yang tergabung dalam kelompok tani kelengkeng adalah mereka yang mendapat hibah dari Yabortan Semarang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung berupa tanaman kelengkeng yang ditanam di kebun petani sendiri pada 2012 lalu.

Peserta musyawarah satu-persatu menyampaikan unek-uneknya terkait kesejahteraan kelompok.

Yabortan memberikan bibit tanaman kelengkeng secara cuma-cuma kepada para petani beserta embung atau tempat penampungan air  yang dibangun di tanah bengkok milik Pemdes Tlogopucang, tepatnya berada di sebuah perbukitan yang terletak di antara SD Negeri 1 Tlogopucang dan SMPN 3 Kandangan.

Fungsi embung tersebut adalah untuk menampung air selama musim penghujan, yang digunakan untuk mengairi atau menyirami tanaman kelengkeng pada saat musim kemarau tiba.

Dengan komoditas kelengkeng jenis itoh, program penanaman kelengkeng yang diberdayakan oleh Yabortan sejak 2012 lalu itu, diharapkan berhasil dipanen pada 2014. Namun hingga kini, para petani belum bisa menuai hasilnya, lantaran masih banyak tanaman kelengkeng yang tidak berbuah.

Anggota Kelompok Tani Kelengkeng Desa Tlogopucang berharap, pemerintah serta pihak-pihak terkait supaya lebih serius memperhatikan nasib petani kelengkeng, agar hasil jerih-payah mereka selama ini bisa segera dinikmati.***

2 thoughts on “Kelengkeng Tak Kunjung Berbuah, Petani Tlogopucang Resah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *