DeAr: Vaksin Nusantara Kurangi Ketergantungan pada Vaksin Impor

Untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap vaksin impor, menurut DeAr, maka vaksin nusantara harus bisa menjadi andalan ke depan.

REPORTER: Nasichi | EDITOR: Dwi Roma | TEGAL | obyektif.id

DEWI Aryani atau akrab disapa DeAr melakukan kunjungan kerja reses Komisi IX DPR RI, Selasa (16/2/2021), di RSUP Sardjito dan RSUP Kariadi Semarang.

Mewakili Komisi IX DPR RI, DeAr memberikan beberapa catatan penting untuk Kementerian Kesehatan RI secara khusus, sehubungan dengan uji klinis vaksin nusantara (vaknus).

Sebagai bagian dari proses membangun kedaulatan di bidang kesehatan, Komisi IX mendukung penuh penelitian dendritic cell diteruskan ke fase 2. Selain itu juga mendesak BPOM RI untuk terus melakukan pendampingan agar uji klinis dapat dipastikan sesuai ketentuan Good Clinical Practices dan mempercepat persetujuan penelitian dendritic cell menuju fase 2 sesuai dengan regulasi yang ada.

Dewi Aryani (DeAr) saat bicara tentang dukungannya pada uji klinis dan produksi vaksin nusantara.

Komisi IX juga akan mendesak Kemenkes RI untuk mendukung penuh anggaran penelitian dendritic cell ini demi kemandirian produk dalam negeri sesuai amanat Inpres 6 Tahun 2016.

“Saya pribadi sangat mengapresiasi, mengingat kita memerlukan vaksin dalam jumlah besar dan cepat. Dan jika vaknus ini terealisasi, maka akan menjadi harapan besar untuk bangsa ini dalam mempercepat proses pemulihan Covid-19 di mana imbasnya ke segala sektor kehidupan kita,” terang DeAr, anggota Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan.

Untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap vaksin impor, menurut DeAr, maka vaknus harus bisa menjadi andalan ke depan.

“Dukungan penuh semua pihak terkait dalam proses uji klinis hingga produksi amat penting agar pemulihan ekonomi dan bidang lainnya dapat kembali bangkit dan normal jika vaksin nusantara ini telah terealisasi,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *