Yuliyanto mengungkapkan, faktor pendukung keberhasilan Salatiga mendapat predikat sebagai Kota Tertoleran adalah tidak adanya diskriminasi dalam pembuatan kebijakan.

REPORTER: Dian Budianto | EDITOR: Dwi Roma | SALATIGA | obyektif.id
SALATIGA mendapat penghargaan sebagai Kota Tertoleran di Indonesia tahun 2020 versi Setara Institute. Meraih poin 6.717, Kota Salatiga mengalahkan Singkawang, Manado, Tomohon, Kupang, Surabaya, Ambon, Kediri, Sukabumi, dan Bekasi.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, penyerahan penghargaan tersebut diserahkan di Jakarta, Kamis (25/2/2021) dan diterima Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris.
“Alhamdulillah, hari ini kita mendapat predikat sebagai Kota Tertoleran, ini membanggakan, tapi juga menjadi tantangan untuk dipertahankan,” paparnya.
Yuliyanto mengungkapkan, faktor pendukung keberhasilan Salatiga mendapat predikat sebagai Kota Tertoleran adalah tidak adanya diskriminasi dalam pembuatan kebijakan.
“Semua Forkopimda, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat saling sinergi. Semua satu tujuan demi toleransi,” jelasnya.
Selain itu, Yuliyanto juga menyoroti keberhasilan di bidang ekonomi.
“Pembangunan ekonomi dan manusia yang berhasil sangat menunjang toleransi. Umpamanya masyarakat tidak sejahtera, tentu akan mempengaruhi toleransi,” jelasnya.
Menurut Yuliyanto, karena kesadaran dan pendidikan masyarakat yang cukup tinggi, maka masyarakat tidak mudah terpengaruh isu yang memecah belah persatuan.
Dijelaskan, meski mendapat predikat sebagai Kota Tertoleran, Salatiga tetap berusaha belajar dari daerah lain.
“Sebagai City of Harmony, kita harus saling menjaga, baik dari internal Salatiga maupun luar daerah,” tandas Yuliyanto.***